Pemerintah Palestina turut ambil andil dalam membantu pemulihan Sulawesi Tengah pasca-gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9). Bantuan tersebut diberikan atas arahan dari Presiden Mahmoud Abbas.
Meski demikian, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair al-Shun menolak menyebutnya sebagai bantuan, melainkan sebuah kewajiban yang harus diberikan oleh warga Palestina kepada negara sahabatnya, Indonesia.
"Palestina juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Indonesia karena selama ini telah membantu saudara-saudara kami. Jangan sebut ini sebagai bantuan, melainkan, ini adalah kewajiban yang harus kami berikan kepada sahabat kami yaitu Indonesia," ujar Dubes Zuhair dalam konferensi pers di Kedubes Palestina, Jakarta, Kamis (11/10).
Direktur Palestinian International Coorperation Agency (PICA) Imad Al Zuhairi juga menyampaikan rasa terima kasihnya pada Indonesia yang senantiasa terdepan siap membantu Palestina saat mengalami kesulitan. Dalam kesempatan yang sama, dia juga menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah.
PICA adalah badan internasional dari Palestina yang ditugaskan untuk menyampaikan bantuan dari Presiden Mahmoud Abbas.
"Semula, kami bersama tim ingin langsung berangkat ke Palu guna menyampaikan bantuan. Tetapi, mengingat lokasi yang sulit di akses akibat bencana mengharuskan kami untuk memberikannya kepada pihak pemerintah Indonesia terlebih dahulu. Nantinya, setelah kondisi sudah kondusif baru kami berangkat ke Palu untuk membantu proses pembangunan kembali," ujar Imad.
Bantuan yang diberikan oleh Palestina kepada korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah berupa barang-barang pokok atau yang dibutuhkan para korban.
"Bantuan ini berupa makanan, minuman, obat-obatan, air, genset, tenda hingga keperluan bayi," ungkapnya.
Selain itu, sebanyak 24 orang juga akan dikirimkan PICA ke Sulawesi Tengah sebagai sebuah tim bantuan kemanusiaan pasca-bencana.
Bantuan dari Palestina telah tiba di Jakarta dan diberikan kepada pemerintah Indonesia. Imad menegaskan jika bantuan ini akan segera didistribusikan ke lokasi bencana. Namun, dia tidak menjelaskan waktunya.
"Untuk waktunya belum bisa kita pastikan, yang jelas dalam waktu dekat akan segera dikirim," imbuhnya.
Ada sekitar 14 mobil boks berisi bantuan yang siap diantar ke Sulawesi Tengah.
Menurut Fungsional Direktorat Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Nurul Aulia, bantuan Palestina tersebut belum bisa dikirimkan langsung ke Sulawesi Tengah dengan alasan kondisi wilayah yang masih sulit dijangkau.
"Kondisi di Sulteng memang masih sulit dijangkau terutama belum bisa didarati oleh pesawat besar, jadi beberapa bantuan luar negeri akan diarahkan terlebih dahulu ke bandara Balikpapan dan Makasar," ujat Nurul.
Korban tewas akibat bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai 2.075 orang. Adapun korban luka mencapai 2549 orang.