close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kadyrov dilaporkan sakit parah. Foto medsos  EAST2WEST NEWS
icon caption
Kadyrov dilaporkan sakit parah. Foto medsos EAST2WEST NEWS
Dunia
Minggu, 05 Maret 2023 14:40

Panglima perang Chechnya Ramzan Kadyrov sakit parah, khawatir diracun

Kadyrov menulis di Telegram bahwa Apti Alaudinov, yang memimpin pasukan khusus Akhmat, diracun dengan surat dibubuhi racun pada 8 Februari.
swipe

Pemimpin perang Chechnya, Ramzan Kadyrov salah satu kroni utama Presiden Rusia Vladimir Putin, dilaporkan sakit parah dengan masalah ginjal, memicu kekhawatiran bahwa dia diracun.

Ramzan Kadyrov membawa kepala nephrologist Uni Emirat Arab, atau spesialis ginjal, ke Grozny, ibu kota Chechnya, untuk perawatan, lapor jurnalis Kazakh, Azamat Maytanov.

Kadyrov, pemimpin Republik Chechnya sejak 2007, memilih dokter dari luar negeri karena khawatir dia diracuni dan karena itu tidak mempercayai dokter Moskow.

"Kadrov diduga sangat menderita dan memiliki masalah ginjal yang serius," tulis Maytanov.

“Kadyrov sakit dan sudah menjadi pecandu obat-obatan,” lanjutnya, mengutip Akhmed Zakayev, mantan perdana menteri Republik Chechnya Ichkeria yang sekarang diasingkan. "Dia mengasup beberapa jenis pil penenang sebelumnya mendukung aktivitas memimpin Chechnya yang berlebihan."

Kadyrov telah menjadi sekutu vokal Moskow sejak Rusia menginvasi semenanjung Krimea Ukraina pada 2014 dan telah menyokong perjuangan Putin sejak invasi skala penuh dimulai.

Pada bulan September, dia meminta Rusia untuk menggunakan senjata nuklir skala rendah melawan Ukraina dan Putin mempromosikannya menjadi Kolonel Jenderal di Garda Nasional Rusia pada bulan berikutnya, Kyiv Independent melaporkan. Pada bulan Oktober, dia menyebutnya sebagai “Perjuangan Agung.”

Desas-desus bahwa Kadyrov diracun muncul setelah dia mengatakan bahwa salah satu jenderal topnya diracuni oleh sebuah racun amplop bulan lalu.

Kadyrov menulis di Telegram bahwa Apti Alaudinov, yang memimpin pasukan khusus Akhmat, diracun dengan surat dibubuhi racun pada 8 Februari, Newsweek melaporkan.

Panglima perang Chechnya menyebut insiden itu sebagai "upaya pembunuhan". Alaudinov telah pulih.

img
Arpan Rachman
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan