close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
foto Stuff.co.nz
icon caption
foto Stuff.co.nz
Dunia
Jumat, 15 Oktober 2021 08:01

Para ahli melihat ledakan ular gemuk dan berbisa di Australia

Wabah tikus yang melanda NSW tengah dan barat pada awal tahun berkontribusi pada laporan ular yang sehat.
swipe

Seorang penangkap ular New South Wales memperingatkan dia melihat peningkatan lemak, reptil berbisa pada awal musim ular. Ular-ular itu terlihat lebih gemuk.

Sean Cade, pemilik Australian Snake Catchers, memindahkan seekor ular coklat timur berukuran enam kaki "ekstra-besar" dari sebuah rumah di barat Sydney pada awal Oktober.

Tubuhnya setebal botol bir

Sejak itu Cade memperkirakan dia telah menyingkirkan lebih dari selusin ular cokelat timur setinggi lima kaki. Perut merah "mungkin dua kali lipat".

"Kami pasti melihat yang lebih besar keluar," kata Cade kepada 9news.com.au, menjelaskan bahwa tidak selalu ada lebih banyak ular - hanya yang lebih sehat.

"Mereka lebih besar dari rata-rata. Beberapa hari setelah ular coklat, kami menemukan ular hitam besar di Dural. "Untuk beberapa alasan mereka jauh lebih besar dan jauh lebih sehat."

Musim ular biasanya dimulai sekitar pertengahan September dan berlangsung hingga Maret. 'Tikus menyediakan makanan enak untuk ular'.

Pakar tikus CSIRO Steve Henry mengatakan kepada 9news.com.au bahwa wabah tikus yang melanda NSW tengah dan barat pada awal tahun berkontribusi pada laporan ular yang sehat.

"Tikus-tikus itu menyediakan makanan yang bagus untuk ular," kata Henry. "(Tapi) sementara ada banyak tikus, ada juga banyak katak karena cuaca basah. "Kita akan melihat banyak ular yang sehat tetapi belum tentu lebih banyak.

"Kita tidak akan melihat wabah ular." Henry mengatakan terlalu dini untuk memprediksi apakah petani akan melihat gelombang kedua wabah tikus.

Musim dingin dan cuaca basah telah memperlambat laju perkembangbiakan. "Kami melihat laporan yang tidak merata tentang jumlah tikus yang tinggi, tetapi petani juga sangat proaktif dengan umpan, yang membantu mengurangi jumlah tikus di beberapa daerah," kata Henry. "Kami tidak 100 persen yakin akan ada gelombang kedua sampai kami mendapatkan sepatu bot di tanah."

"Tapi sejauh ini, orang tidak dibanjiri tikus."

Wabah tikus diperkirakan telah menyebabkan lebih dari AU$ 1 miliar kerusakan tanaman.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan