close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto ilustrasi Antartika/Pixabay
icon caption
Foto ilustrasi Antartika/Pixabay
Dunia
Jumat, 09 Juli 2021 10:48

Parlemen Eropa tuntut pecahkan kebuntuan perlindungan Samudra Selatan

"Kami butuhkan langkah perubahan dalam diplomasi Antartika. Jika, ingin pastikan ekosistem bertahan untuk generasi mendatang," kata Will.
swipe

Member of the European Parliament (MEPs) sebagai Anggota parlemen Eropa, mendesak Brussel untuk meningkatkan upaya memecahkan kebuntuan internasional atas rencana melindungi sebagian besar Samudra Selatan.

Dalam resolusi yang disahkan pada Kamis (8/7), anggota parlemen meminta, komisi untuk menuntut intensifikasi upaya bilateral dan multilateral agar mencapai kesepakatan atas penciptaan dua Kawasan Konservasi Laut (KKL).

Kedua KKL yang diusulkan oleh Uni Eropa akan membuat lebih dari 3 juta Km lautan di Antartika terlindungi, sehingga menciptakan kawasan perlindungan laut terbesar dalam sejarah. 

Pemungutan suara oleh anggota parlemen di Strasbourg disambut baik oleh para LSM lingkungan, termasuk Greenpeace, di mana pihak kepala kampanye Lindungi Antartikanya, Will McCallum mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa "menggunakan kekuatan diplomatik Uni Eropa mengamankan kawasan lindung laut di Antartika akan menjadi contoh sempurna bagaimana Presiden Von Der Leyen (Komisi Eropa) menggunakan masa jabatannya untuk menjamin perubahan abadi bagi planet ini."

"Kami membutuhkan langkah perubahan dalam diplomasi Antartika. Jika, kita ingin memastikan ekosistem ini bertahan untuk generasi mendatang," tambah Will McCallum.

Resolusi tersebut, menyerukan komisi untuk terlibat dalam pembicaraan khususnya dengan negara-negara yang berulang kali menentang kesepakatan ini menggunakan semua daya ungkit diplomatik dan kapasitas penjangkauan untuk membantu kesepakatan perantara.

Antonia Leroy, Kepala Kebijakan Kelautan di Kantor Kebijakan Eropa WWF,  mengatakan, bahwa "Uni Eropa memiliki kesempatan untuk memimpin dalam mengamankan tindakan konservasi laut terbesar dalam sejarah."

Claire Christain sebagai Direktur Eksekutif Antartika dan Koalisi Samudra Selatan mengatakan, "Antartika adalah benua perdamaian ilmu pengetahuan, dan perlindungan Samudra Selatan akan menjadi tindakan tegas solidaritas global dalam menghadapi krisis iklim dan keanekaragaman hayati."

Lautan adalah penyerap karbon aktif terbesar di dunia tetapi pemanasan global melemahkan ketahanannya. Antartika dan Samudra Selatan yang mengelilinginya mengandung sekitar 90% es dunia dan sekitar 70% air tawar di planet ini. 

Jika esnya mencair dengan kecepatan tinggi, hal itu akan berdampak pada ekosistem daerah tersebut yang menjadi rumah bagi hampir 10.000 spesies berbeda serta pola cuaca di seluruh dunia. (sumber euronews.com)

img
Eqqi Syahputra
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan