close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Seorang pria membaca papan pemilu menjelang pemilihan parlemen di Trongsa, Bhutan Foto Dechen Wangdi-AFP
icon caption
Seorang pria membaca papan pemilu menjelang pemilihan parlemen di Trongsa, Bhutan Foto Dechen Wangdi-AFP
Dunia
Rabu, 10 Januari 2024 19:19

Partai oposisi Bhutan menangkan pemilu di tengah tantangan ekonomi

PDP dibentuk pada tahun 2007 oleh Tshering Tobgay, 58, yang menjabat perdana menteri dari tahun 2013 hingga 2018.
swipe

Partai Rakyat Demokratik (PDP) berhaluan politik liberal dipimpin mantan perdana menteri memenangkan pemilu bebas keempat sejak pemilu demokratis dimulai 15 tahun lalu. Mereka akan membentuk pemerintahan baru di Bhutan. Hasil perolehan suara sementara telah ditunjukkan badan pemilu negara tersebut, Rabu (10/1).

Bhutan terletak di antara China dan India. Negeri ini terkenal sebagai pelopor indeks Kebahagiaan Nasional Bruto (GNH), ukuran ekonomi alternatif yang memperhitungkan faktor-faktor yang biasanya diabaikan oleh ukuran produk domestik bruto, seperti rekreasi dan kesejahteraan emosional.

Kerajaan kecil di Himalaya yang berpenduduk kurang dari 800.000 jiwa ini sedang berjuang untuk menghidupkan kembali perekonomiannya yang bergantung pada bantuan dan pariwisata setelah pandemi COVID-19.

PDP memenangkan 30 kursi dalam pemilu hari Selasa untuk 47 anggota parlemen, atau Majelis Nasional, dengan sisa kursi jatuh ke tangan Bhutan Tendrel Party (BTP), dalam penghitungan awal oleh Komisi Pemilihan Bhutan (ECB).

Hasil akhir diperkirakan selesai hari Rabu.

BTP, yang dibentuk pada tahun 2022 oleh mantan birokrat, akan menjadi oposisi utama di parlemen, kata para analis.

PDP dibentuk pada tahun 2007 oleh Tshering Tobgay, 58, yang menjabat perdana menteri dari tahun 2013 hingga 2018. Tobgay akan menjadi perdana menteri baru, untuk masa jabatan lima tahun kedua.

“Selamat kepada rekan saya Tshering Tobgay dan Partai Rakyat Demokratik karena memenangkan pemilihan parlemen di Bhutan,” kata Perdana Menteri India Narendra Modi dalam sebuah postingan di X pada Selasa malam.

“Saya berharap dapat bekerja sama lagi untuk lebih memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama unik kita,” sambung Modi dikutip Reuters.

Selama masa kampanye, Tobgay berjanji mendorong investasi yang diperlukan untuk meningkatkan perekonomian negara tersebut yang bernilai US$3 miliar. Ia juga hendak mengatasi pengangguran yang mendorong semakin banyak generasi muda Bhutan ke luar negeri, terutama ke Australia, untuk mencari peluang yang lebih baik.

Bhutan yang mayoritas penduduknya beragama Buddha, kira-kira seluas Swiss, memiliki hubungan ekonomi dan perdagangan yang erat dengan tetangganya di selatan, India, yang juga merupakan donor terbesarnya.

Negara ini tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan China, namun sedang melakukan pembicaraan dengan Beijing untuk menyelesaikan sengketa perbatasan – perundingan tersebut diawasi ketat oleh India, yang juga memiliki sengketa perbatasan dengan China.

Janji ekonomi

Pariwisata, yang merupakan bagian kecil dari perekonomian Bhutan namun merupakan penghasil utama mata uang asing, belum pulih dari gangguan pandemi virus corona.

Tahun lalu, pemerintah memotong besarnya biaya harian yang dibayarkan oleh pengunjung asing untuk memastikan industri ini tetap berkelanjutan dan mencegah kerusakan ekologis.

Namun jumlah wisatawan asing pada tahun 2023 hanya sekitar sepertiga dari 316.000 orang, dibandingkan jumlah wisatawan empat tahun sebelumnya.

Pemerintahan sebelumnya menjalankan beberapa proyek untuk mendiversifikasi perekonomian, termasuk zona ekonomi khusus di perbatasan India dan berencana bekerja sama dengan perusahaan yang berbasis di Singapura untuk mengumpulkan dana untuk skema penambangan mata uang kripto.

Menurut Al Jazeera, kedua pihak telah menjanjikan peningkatan besar investasi pada pembangkit listrik tenaga air, sumber energi utama negara tersebut.

Manifesto BTP mengatakan kapasitas pembangkit listrik tenaga air hanya 10 persen dari potensi, dan PDP menjanjikan pengembangan industri baja, semen dan industri pendukung lainnya yang akan menyediakan lapangan kerja yang sangat dibutuhkan.

Lembah pegunungan Bhutan dan sumber daya air yang melimpah telah menciptakan “kondisi ideal” untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air dan ekspor ke India, menurut Bank Dunia.

Pekan ini, negara tetangga Nepal menandatangani kesepakatan pembangkit listrik tenaga air yang menguntungkan untuk menyediakan 10.000 megawatt selama dekade mendatang ke India yang haus energi, yang sangat bergantung pada batu bara namun mengambil beberapa langkah tentatif untuk melakukan dekarbonisasi.(reuters,aljazeera)

img
Arpan Rachman
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan