close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sebuah sepeda anak terlihat di daerah perumahan yang hancur setelah Badai Dorian menghantam Marsh Harbour, Kepulauan Abaco di Bahama, Sabtu (7/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott
icon caption
Sebuah sepeda anak terlihat di daerah perumahan yang hancur setelah Badai Dorian menghantam Marsh Harbour, Kepulauan Abaco di Bahama, Sabtu (7/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott
Dunia
Jumat, 13 September 2019 15:32

Pasca-Badai Dorian, 1.300 orang dinyatakan hilang di Bahama

Dorian menghancurkan rumah-rumah di Bahama ketika mendarat dengan angin berkekuatan 295 kilometer per jam pada 1 September.
swipe

Pada Kamis (12/9), pejabat menyatakan sebanyak 1.300 orang dinyatakan hilang setelah Badai Dorian menghantam Bahama. Sebelumnya, pada Rabu (11/9), pemerintah mengatakan bahwa jumlah yang hilang sekitar 2.500 kemudian mereka mevisinya setelah melakukan proses verifikasi.

Juru bicara Badan Manajemen Darurat Nasional Bahama (NEMA) Carl Smith mengatakan bahwa angka 2.500 merupakan perkiraan awal, dengan beberapa nama yang belum diverifikasi dengan catatan pemerintah.

Smith meminta warga untuk terus mengirimkan nama-nama orang yang hilang melalui hotline yang disediakan atau dengan mengunjungi kantor layanan sosial.

Dorian menghancurkan rumah-rumah di Bahama ketika mendarat dengan angin berkekuatan 295 kilometer per jam pada 1 September, menewaskan sedikitnya 50 orang. Korban tewas diperkirakan akan bertambah menyusul upaya pencarian lebih lanjut di Grand Bahama dan Kepulauan Abaco.

Saat melanda Bahama, Badai Dorian masuk dalam kategori lima, menjadikannya badai terkuat yang pernah menghantam negara kepulauan itu.

Anggota tim penyelamatan dari Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Daniel Gajewski, mengatakan bahwa akibat Badai Dorian, sebanyak 70.000 orang di Bahama membutuhkan bantuan darurat seperti makanan, air dan sanitasi.

Pada Kamis, USAID menyatakan akan memberikan bantuan kemanusiaan sebesar US$4 juta bagi Bahama. Dana itu, jelas mereka, akan digunakan untuk menyediakan tempat tinggal sementara, makanan, obat-obatan serta air bersih bagi pengungsi dari Grand Bahama dan Kepulauan Abaco.

Lebih dari 5.000 orang telah dievakuasi dari kedua pulau itu ke Ibu Kota Nassau. NEMA mengatakan bahwa sekitar 15.000 orang masih membutuhkan tempat tinggal sementara dan bantuan makanan.

Pejabat polisi setempat, Anthony Ferguson, mengakui bahwa proses pencarian berjalan lambat.

"Kita harus melalui banyak puing-puing, itu akan memakan waktu yang lama," ujar dia.

Perdana Menteri Bahama Hubert Minnis mengatakan pemerintah sedang berupaya membangun perumahan sementara bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal.

PM Minnis mengumumkan hari berkabung nasional akan jatuh pada 18 September untuk mengingat mereka yang tewas dalam Badai Dorian.

"Bangsa kami sedang berkabung. Kesedihan besar menyelimuti kami akibat kehancuran, kematian, dan keputusasaan di Grand Bahama dan Kepulauan Abaco setelah dilanda Badai Dorian," kata dia. (CNN dan BBC)

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Berita Terkait

Bagikan :
×
cari
bagikan