close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Lalu lintas jalan layang berkabut di New Delhi, India, pada Kamis (4/11/2021) pagi. Reuters/Adnan Abidi
icon caption
Lalu lintas jalan layang berkabut di New Delhi, India, pada Kamis (4/11/2021) pagi. Reuters/Adnan Abidi
Dunia
Jumat, 05 November 2021 14:55

Pasca-Dilwali, kualitas udara New Delhi India terburuk pada 2021

Terjadinya kabut asap beracun imbas aksi menetang larangan kembang api saat festival cahaya Hindu.
swipe

New Delhi, India, diselimuti kabut asap beracun dan udara tercemar pada Jumat (5/11) waktu setempat, sehari setelah festival cahaya Hindu, Diwali. Disebut yang paling berbahaya pada tahun ini imbas aksi menetang larangan kembang api.

Kualitas udara di New Delhi itu terburuk daripada ibu kota negara lain di dunia. Di Delhi, kota berpenduduk hampir 20 juta orang, pembacaan PM2.5 pada Jumat rata-rata 706 mikrogram. 

Indeks Kualitas Udara (AQI) melonjak menjadi 451 pada skala 500 pada Jumat, angka maksimum yang tercata selama 2021. Menurut panduan dewan pengendalian polusi federal, angka tersebut menunjukkan kondisi parah dan memengaruhi kesehatan dan berdampak serius terhadap warga yang memiliki riwayat penyakit.

PM2.5 di udara dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan pernapasan, seperti kanker paru-paru. Lebih dari satu juta jiwa di India meninggal setiap tahunnya karena kualitas udara buruk.

"Larangan petasan tampaknya tidak berhasil di Delhi, yang menyebabkan tingkat polusi berbahaya menambah sumber-sumber abadi yang ada," kata analis Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA), Sunil Dahiya.

Otoritas pemerintahan setiap tahunnya memberlakukan larangan petasan, tetapi selalu dilanggar. Parahnya, Diwali digelar saat para petani di negara bagian Punjab dan Haryana, Delhi, membakar tunggul sisa pascapanen guna mempersiapkan ladang mereka untuk panen berikutnya.

Buruknya kualitas udara memantik seorang dokter RS Max HealthCare di New Delhi, Ambrish Mithal, mengeluarkan unek-uneknya melalui media sosial.

"Ini mengerikan bagi mereka yang alergi dan asma. Kami akan terus bertengkar karena alasan dan ditakdirkan untuk menderita," kicau Mithal melalui akun Twitternya.

Dalam KTT COP26 di Glasgow pada Senin (1/11), Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan, India menargetkan emisi karbon nol bersih pada 2070. Namun, beberapa ahli memprediksi rencana itu akan molor hingga 20 tahun. (Reuters)

img
Sita Aisha Ananda
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan