close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
rudal darat ke udara buatan Rusia, S-400./rferl.org.
icon caption
rudal darat ke udara buatan Rusia, S-400./rferl.org.
Dunia
Rabu, 02 September 2020 16:30

Pasukan India dan China kembali bentrok di Himalaya, satu tewas

Seorang pasukan khusus India tewas dalam bentrok dengan China.
swipe

Seorang pasukan khusus India tewas dalam bentrokan di perbatasan Himalaya yang diperebutkan dengan pasukan China. Dua bulan sebelumnya, sedikitnya 20 tentara India tewas akibat bentrokan serupa.

India dan China, yang terlibat dalam perang perbatasan pada 1962, saling menuduh satu sama lain berusaha melintasi perbatasan secara ilegal di wilayah Ladakh pada Sabtu (29/8) dan Senin (31/8).

Tewasnya pasukan India tersebut disampaikan Namgyal Dolkar Lhagyari, seorang anggota parlemen di pengasingan, Selasa (1/9). Dia mengatakan kepada AFP bahwa seorang tentara India asal Tibet tewas dalam bentrokan itu.

Dia menambahkan, anggota Pasukan Perbatasan Khusus (SFF) lainnya termasuk banyak etnis Tibet yang menentang klaim China atas wilayah asalnya, terluka dalam insiden tersebut.

Baik India maupun China telah mengirim puluhan ribu pasukan ke wilayah perbatasan tersebut sejak bentrokan berdarah pada 15 Juni. Pada saat itu, India menyatakan bahwa 20 tentaranya tewas, sedangkan China mengakui adanya korban tewas tetapi tidak memberikan angka resmi.

Kedua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain atas insiden terbaru. Kementerian Pertahanan India mengatakan, pasukan China melakukan gerakan militer yang provokatif untuk mengubah status quo di perbatasan pada Sabtu.

Sementara itu, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menyebut bahwa India secara serius melanggar kedaulatan teritorial China dengan operasi yang dilakukan pada Senin.

Kementerian Luar Negeri India pada Selasa menuding China telah menyebabkan insiden terbaru, bahkan ketika pejabat militer dari kedua belah pihak sedang berdiskusi untuk meredakan ketegangan yang ada.

Laporan media India menyebut bahwa pasukan PLA mencoba menyusup ke puncak bukit yang diklaim oleh India di sekitar Pangong Tso, sebuah danau di ketinggian 13.500 kaki.

Lebih lanjut, Kemenhan India mengatakan bahwa pasukannya hanya melakukan tindakan untuk memperkuat posisi mereka dan menggagalkan niat China untuk mengubah status quo secara sepihak.

India telah meningkatkan tekanan ekonomi terhadap China sejak bentrokan pada Juni. New Delhi berulang kali memperingatkan bahwa hubungan bilateral akan memburuk jika Beijing tidak menarik pasukannya.

Sejauh ini, India melarang setidaknya 49 aplikasi milik China, termasuk platform video TikTok, membekukan kontrak sejumlah perusahaan China, dan menahan barang-barang asal Tiongkok di pos bea cukai. (The Guardian)

img
Valerie Dante
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan