close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Pixabay.
icon caption
Ilustrasi Pixabay.
Dunia
Kamis, 12 Mei 2022 08:13

Pasukan keamanan Sri Lanka diperbolehkan tembak penjarah

Penjarahan dan pembakaran terus terjadi di Sri Lanka.
swipe

Pasukan kemanan Sri Lanka dikerahkan untuk menindak para penjarah di tengah situasi protes atas krisis ekonomi dan penggulingan Presiden Gotabaya Rajapaksa. Para pasukan itu bahkan diperbolehkan melakukan penembakan terhadap pelaku penjarahan.

Seperti dikutip dari BBC, Kamis (11/5), presiden menolak mengundurkan diri. Dalam pidato pertamanya saat protes dimulai bulan lalu, Gotabaya Rajapaksa berjanji akan memulihkan ketertiban.

Gotabaya Rajapaksa justru menawarkan menyerahkan beberapa kekuasaan kepada parlemen dan menunjuk seorang perdana menteri.

Warga Sri Lanka sendiri semakin putus asa karena barang-barang dasar seperti makanan dan bahan bakar tidak tersedia.

"Kami menderita bahkan sekarang. Tidak ada minyak tanah, tidak ada bensin, tidak ada solar, dan tidak ada listrik," kata seorang pengunjuk rasa, Chandrasekaran.

Pembakaran pun terus terjadi di Sri Lanka dalam dua malam berturut-turut. Padahal, pemerintah telah memberlakukan jam malam.

Toko-toko di dekat kolombo dibakar. Sebuah resor milik putera mantan Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa menjadi salah satu yang dibakar massa.

Mahinda Rajapaksa yang merupakan kakak Gotabaya Rajapaksa sendiri sudah mengundurkan diri karena kondisi krisis itu Dia melarikan diri dan bersembunyi di pangkalan angkatan laut di sisi timur laut untuk keselamatan dirinya. Militer pun mengkonfirmasi hal tersebut.

"Kami bawa Mahinda ke pangkalan angkatan laut untuk alasan keamanan," ujar menteri pertahanan.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan