Paus Fransiskus berencana melawat Mozambik, Madagaskar, dan Mauritus, mulai Rabu (3/9) besok. Tiga negara Afrika yang dilanda kemiskinan, konflik dan bencana alam itu sebelumnya pernah dikunjungi Paus Yohanes II pada 1988 dan 1999.
Mozambik menjadi pemberhentian pertama Paus Fransiskus. Sebelum kunjungannya, Sri Paus merilis pesan video dalam bahasa Portugal untuk masyarakat di sana. Dalam video itu, dia mengatakan, hanya punya waktu untuk mengunjungi tiga kota di negara itu.
"Meskipun saya tidak dapat mengunjungi banyak kota, kalian semua ada dalam doa saya. Hati saya tertuju bagi kalian yang hidup dalam situasi sulit," kata Paus.
Keputusan itu mengecewakan warga di Beira, Mozambik. Maret lalu, Beira dilanda topan Idai yang menewaskan sedikitnya 600 orang dan menyebabkan ratusan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal. "Saya berharap Sri Paus akan datang dan berjalan di tanah Beira," tutur Maria da Paz, warga Beira.
Menteri Luar Negeri Mozambik Jose Pacheco menyatakan bahwa pemerintahnya menghabiskan US$300 ribu untuk mempersiapkan kunjungan Sri Paus. Dana itu dipakai untuk memperbaiki Katedral Maputo dan jalan-jalan di kota.
Kunjungan Paus terjadi hanya berselang sebulan usai penandatanganan perjanjian damai bersejarah antara pemerintah dengan mantan pemberontak Renamo. Meskipun tak pernah sepenuhnya melucuti senjata, kelompok milisi itu kini menjadi partai oposisi utama di Mozambik.
Sebelumnya, perang saudara selama 16 tahun telah menghancurkan perekonomian negara itu. Dalam pesan videonya, Sri Paus menekankan perlunya rekonsiliasi persaudaraan di Mozambik dan di seluruh Afrika.
Di Madagaskar, selain kunjungan yang lebih konvensional ke istana presiden dan seminari, dia juga akan berdialog dengan para pekerja di sebuah tambang.
"Kami telah mempersiapkan 800.000 orang untuk hadir dalam misa besar yang akan dipimpin oleh Sri Paus," bunyi pernyataan kantor koordinator keuskupan setempat.
Madagaskan merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Tiga perempat penduduknya hidup dengan kurang dari US$2 per harinya.
Penyelenggara lokal telah mempersiapkan lahan seluas 60 hektare untuk misa yang rencananya diadakan di utara Ibu Kota Antananarivo.
Paus Fransiskus akan mengakhiri kunjungannya di Mauritus, negara yang relatif lebih makmur dan stabil ketimbang Mozambik dan Madagaskar. Komunitas Katolik setempat berencana untuk menanam 200.000 pohon untuk memperingati kunjungan Sri Paus. (Channel News Asia dan The Guardian)