Para pejabat Amerika Serikat (AS) bertemu dengan pejabat Korea Utara (Korut) di Panmunjom, desa perbatasan antara Korut dan Korea Selatan (Korsel) di Zona demiliterisasi.
Pertemuan ini menjadi perundingan tatap muka pertama antara pejabat kedua pemerintahan, setelah konferensi tingkat tinggi (KTT) antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un di Singapura bulan lalu. Pertemuan di Panmunjom yang digelar Senin (2/7), bertujuan mengimplementasikan kesepakatan yang diraih kedua pemimpin.
Delegasi AS dipimpin oleh Sum Kim, yang merupakan duta besar AS untuk Filipina dan telah lama dikenal sebagai salah satu pejabat yang berurusan dengan Korut. Penasihat keamanan nasional AS John Bolton mengungkapkan, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo akan berkomunikasi dengan pejabat Korut untuk membahas penghapusan senjata pemusnah massal, baik nuklir dan misil.
“Jika Pyongyang mau bekerja sama, dua negara akan menentukan langkah penghapusan nuklir dalam waktu satu tahun. Sebagai imbalannya, Korut bisa menerima pencabutan sanksi,” kata Bolton kepada CBS.
Bolton menegaskan jika Korut memiliki keputusan strategis, semuanya akan bergerak cepat. “Semakin cepat Korut menghancurkan nuklirnya, maka eliminasi sanksi pun semakin cepat. Nantinya, Korsel dan Jepang juga akan mengikutinya,” paparnya.
Dikutip CNN, Pompeo mengatakan dia tidak akan menentukan tenggat waktu untuk denuklirisasi Korut. "Kita akan secara terus menerus menilai apakah ada kemajuan dalam proses negosiasi,” terangnya.
Sementara itu, mengutip berbagai sumber, pemimpin Korut Kim Jong-un dilaporkan memohon kepada Presiden China Xi Jinping, untuk membantu penghapusan sanksi terhadap Pyongyang. Kim mengungkapkan permohonan itu pada pertemuan ketiga dengan Xi di Beijing bulan lalu.
“Kita telah menderita akibat sanksi ekonomi. KTT Korut-AS sudah berjalan sukses. Saya meminta China untuk bekerja mempercepat pencabutan sanksi ekonomi,” ujar Kim kepada Xi dilansir harian Yomiuri Shimbun.
Sedangkan Xi mengatakan kepada Kim kalau dirinya mendukung reformasi dan keterbukaan Korut. “Kami akan bekerja sama intensif mengenai berbagai upaya,” katanya. Dia juga meminta Korut melanjutkan konsultasi dengan China mengenai negosiasi dengan AS.