Pelari jarak jauh Kenya Agnes Jebet Tirop dilaporkan ditemukan tewas di rumahnya di Iten, Elgeyo-Marakwet, Kenya pada Rabu (13/10). Pernyataan baik dari asosiasi atletik nasional Athletics Kenya dan kepolisian setempat menjatuhkan dugaan sementara tersangka pada suami Tirop, yang diduga merenggut nyawanya dengan tusukan di leher Tirop.
“Tirop ditemukan tewas di rumah mereka di Iten, diduga setelah dia ditusuk oleh suaminya. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap lebih rinci hal-hal seputar kematiannya,” tulis Athletics Kenya dalam rilis pers yang diunggah ke akun Twitter resmi mereka @athletics_kenya.
“Baru sebulan lalu dia memecahkan rekor khusus wanita dalam ajang balap 10 kilometer Road to Records di Jerman, dengan waktu 30:01 (30 menit 1 detik),” tulis asosiasi atletik nasional Kenya itu lagi.
Tirop paling dikenal dengan prestasinya sebagai peraih medali perunggu dalam Kejuaraan Dunia Atletik 2017 di London, Inggris dan 2019 Doha, Qatar. Dalam Kejuaraan Dunia Atletik Lintas Alam, Tirop meraih medali emas tiga kali berturut-turut pada 2013 di Bydgoszcz, Polandia; 2015 di Guiyang, Tiongkok; dan 2017 di Kampala, Uganda.
Sementara itu, kepolisian setempat dilaporkan menerima pesan dari keluarga suami sang pelari yang menuntun pihak berwajib mencurigainya bertanggung jawab atas kematian Tirop.
“Kami menerima pesan dari keluarga suami Tirop bahwa sang suami menelepon orangtuanya sambil menangis, dan memohon agar Tuhan mengampuninya karena sesuatu yang buruk yang telah ia lakukan,” ungkap Komandan Polisi Sub-Wilayah Keiyo Utara Tom Makori pada NTV Kenya Television, seperti dikutip oleh Reuters.
Pengamatan awal polisi yang menemukan Tirop telah tewas disebut memicu dugaan bahwa sang pelari mati ditusuk.
“Ketika polisi melihat jenazahnya, dia (Tirop) terlihat seperti telah ditusuk dengan apa yang kami duga sebagai sebilah pisau.”
Pada saat kematiannya, Tirop duduk di peringkat ke-13 dunia klasemen pelari World Athletics kategori lari 10.000 meter putri. Ia merupakan pelari Kenya ketiga tertinggi dalam klasemen tersebut, setelah rekan-rekan senegaranya Hellen Obiri di peringkat keempat dan Irene Cheptai di peringkat kedelapan. Pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 lalu, Tirop tercatat finish di posisi keempat.
Mengutip dari situs resmi kepresidenan Kenya, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengungkapkan duka citanya atas kematian Agnes Jebet Tirop, menyebut sang pelari berusia 25 tahun sebagai ‘seorang pahlawan Kenya’.
“Terasa lebih menyakitkan lagi bahwa Agnes, seorang pahlawan Kenya dalam segala hal, secara menyakitkan kehilangan hidup mudanya melalui tindakan kriminal yang dilanggengkan oleh orang-orang egois dan pengecut,” ujar Kenyatta.
“Saya mendesak badan-badan penegak hukum kami, dipimpin oleh (Layanan) Polisi Nasional untuk mencari dan menangkap para penjahat yang bertanggung jawab membunuh Agnes.”(Reuters/twitter @athletics_kenya)