Duta Besar Inggris untuk RI Owen Jenkins mengatakan bahwa pemakaman Pangeran Philip, Duke of Edinburgh, akan berlangsung pada Sabtu (17/4) di Kapel St. George, Windsor.
"Prosesi pemakaman akan dimulai dengan mengheningkan cipta secara nasional pada 15.00 waktu Inggris dan akan menjadi Upacara Pemakaman Kerajaan (Ceremonial Royal Funeral), serupa dengan yang diadakan untuk The Queen Mother (ibunda Ratu Elizabeth II) pada April 2002," jelas Dubes Jenkins dalam pernyataan tertulis pada Kamis (15/4).
Sesuai dengan protokol kesehatan terkait Covid-19, Jenkins mengatakan bahwa tidak akan ada prosesi pemakaman umum. "Pemakaman akan diadakan di dalam Kastil Windsor, dan dibatasi hanya untuk 30 orang, aturan yang sama ini berlaku untuk keluarga Kerajaan seperti layaknya semua warga negara Inggris. Keselamatan publik tetap harus diutamakan," jelasnya.
Dia menambahkan, masyarakat yang ingin memberikan penghormatan atau mengirimkan pesan belasungkawa diharapkan dapat langsung mengisi Buku Belasungkawa secara daring di www.royal.uk/books-condolence, atau bagi mereka yang ingin memberikan sumbangan, bisa berdonasi ke badan amal pilihan masing-masing.
Lebih lanjut, Dubes Jenkins menyampaikan terima kasih kepada rakyat Indonesia, termasuk Presiden Joko Widodo, atas ucapan belasungkawa yang diberikan. Pada Jumat (9/4), Istana Buckingham mengumumkan kabar yang menyedihkan tentang wafatnya Pangeran Philip.
"Seperti yang dikatakan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, kita bersatu dalam kesedihan dan rasa syukur. Kita berduka atas meninggalnya Pangeran Philip, tetapi turut berterima kasih atas dedikasi beliau selama hidupnya untuk Inggris & Persemakmuran," tutur Dubes Jenkins.
Dubes Inggris menjelaskan bahwa Pangeran Philip mengemban tugasnya secara terhormat selama hampir 14 tahun di Angkatan Laut Inggris, serta mendukung lebih dari 992 badan amal. "Pangeran Philip bukan hanya sebagai pahlawan Angkatan Laut yang memerangi fasisme dalam Perang Dunia II, beliau juga pencipta Penghargaan Duke of Edinburgh, pendukung setia konservasi, margasatwa dan lingkungan, serta pendamping setia Ratu Elizabeth II," kata dia.
"Warisan Pangeran Philip dirasakan oleh jutaan orang di Inggris dan di seluruh dunia," imbuhnya.
Dubes Jenkins memaparkan jasa Philip melalui skema Duke of Edinburgh Award, yang kini beroperasi di 140 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Program tersebut mendorong kaum muda berusia 14-24 tahun untuk berkontribusi dalam komunitasnya melalui kerja amal, pengalaman berpetualang di alam, dan belajar keterampilan di luar kelas. Di Indonesia, sekitar 1.500 kaum muda juga berpartisipasi setiap tahunnya dalam program tersebut.