close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi / Pixabay
icon caption
Ilustrasi / Pixabay
Dunia
Senin, 25 Februari 2019 12:38

Pembajak Biman Bangladesh Airlanes ditembak mati

Pembajak ditembak mati setelah menunjukkan pistol dan mengancam akan meledakkan pesawat.
swipe

Pasukan khusus Bangladesh pada Minggu (24/2) menembak seorang penumpang yang berusaha memasuki kokpit penerbangan Biman Bangladesh Airlines setelah menunjukkan senjata dan mengancam akan meledakan pesawat. Hal itu diungkapkan pihak berwenang maskapai dan penerbangan.

Penumpang, yang mengaku memiliki masalah pribadi dengan istrinya dan mengatakan kepada pilot bahwa dia ingin berbicara dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, tewas akibat luka yang dideritanya setelah pasukan khusus mengepung pesawat di Bandara Internasional Amanat di Chittagong.

"Kami berupaya menangkapnya atau membuatnya menyerahkan diri namun pelaku menolak dan kami pun menembaknya," kata Mayor Jenderal Militer Bangladesh, S M Motiur Rahman.

Pria tersebut mengancam akan meledakan pesawat, yang sedang dalam perjalanan dari Dhaka menuju Dubai via Chittagong sehingga membuat pilot melakukan pendaratan darurat.

"Sebelum pasukan khusus bergerak, seluruh 142 penumpang dan sebagian besar kru meninggalkan pesawat dengan selamat. Namun, salah seorang anggota kru disandera," jelas pejabat tersebut.

Wakil Marsekal Udara Nayeem Hasan, ketua Otoritas Penerbangan Sipil Bangladesh, mengatakan di hadapan wartawan saat konferensi pers bahwa selain memegang benda seperti pistol, penumpang tersebut juga mengatakan bahwa tubuhnya dipasangi alat peledak.

Menurut petugas penerbangan, ketika pesawat berada di dekat Chittagong, penumpang tersebut berdiri dari kursinya dan mencoba menuju kokpit. Seorang anggora kru mencegatnya, namun si pelaku mengeluarkan senjata.

"Pelaku kemudian mengatakan memiliki alat peledak dan jika mereka tidak membukakan pintu kokpit pelaku akan meledakan pesawat," ujar pejabat tersebut. 
Anggota kru yang lain memberi tahu soal ini kepada pilot dan meminta pengendali lalu lintas udara untuk melakukan pendaratan darurat.

"Tidak diketahui pasti apakah dia memiliki alat peledak, meskipun itu pistol sungguhan," ungkap pejabat penerbangan senior. 

Tidak diketahui pula di mana pistol tersebut ditaruh atau bisa lolos dalam pemeriksaan keamanan di bandara di Dhaka.

"Pertanyaan keamanan tersebut menjadi perhatian dan akan menjadi bahan penyelidikan," kata pejabat penerbangan senior itu.

Si pelaku diperkirakan berusia sekitar 20 tahun-an dan kemungkinan warga Bangladesh, tetapi masih belum jelas identitasnya. (Ant)

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan