close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Dunia
Selasa, 13 Juli 2021 11:27

Pembunuh Presiden Haiti adalah mantan informan DEA

Setidaknya satu dari pria yang ditangkap oleh otoritas Haiti sebelumnya bekerja sebagai informan untuk Administrasi Penegakan Narkoba AS
swipe

Beberapa orang yang terlibat dalam operasi pembunuhan Presiden Haiti, dilaporkan sebelumnya bekerja sebagai informan penegak hukum AS. Demikian menurut orang-orang yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut.

Setidaknya satu dari pria yang ditangkap oleh otoritas Haiti sebelumnya bekerja sebagai informan untuk Administrasi Penegakan Narkoba AS, kata DEA dalam sebuah pernyataan kepada CNN.

"Saat ini, salah satu tersangka dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moïse adalah sumber rahasia DEA," kata DEA dalam sebuah pernyataan.

"Menyusul pembunuhan Presiden Moïse, tersangka menghubungi kontaknya di DEA. Seorang pejabat DEA yang ditugaskan di Haiti mendesak tersangka untuk menyerah kepada pihak berwenang setempat dan bersama dengan seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, ia memberikan informasi kepada pemerintah Haiti untuk membantu penyerahan dan penangkapan tersangka dan satu orang lainnya," kata DEA.

DEA mengatakan, bahwa pihak mereka mengetahui laporan bahwa beberapa pembunuh meneriakkan "DEA" pada saat serangan mereka. Namun DEA mengatakan dalam pernyataannya bahwa tidak ada penyerang yang beroperasi atas nama badan tersebut.

Tersangka yang lain juga memiliki hubungan dengan AS, termasuk bekerja sebagai informan untuk FBI, kata orang-orang yang diberi pengarahan tentang masalah itu. FBI mengatakan dalam menanggapi laporan CNN bahwa mereka tidak mengomentari informan, kecuali untuk mengatakan bahwa mereka menggunakan sumber yang sah untuk mengumpulkan intelijen sebagai bagian dari penyelidikannya.

Moise tewas pada Rabu dalam operasi yang menurut pihak berwenang Haiti melibatkan sedikitnya 28 orang, banyak dari mereka adalah tentara bayaran Kolombia yang disewa melalui sebuah perusahaan keamanan yang berbasis di Florida.

Pihak berwenang pada Senin (12/7) mengumumkan penangkapan seorang tersangka yang mereka katakan mengatur pembunuhan tersebut. Ia adalah Christian Emmanuel Sanon, 63, memasuki negara itu dengan jet pribadi pada Juni, kata Kepala Polisi Leon Charles pada konferensi pers.

Pihak berwenang Haiti mengatakan, Sanon menyewa CTU Security yang berbasis di Florida, yang pada awalnya untuk memberikan keamanan bagi Sanon, meskipun misi mereka tampaknya telah berubah setelahnya.

Tidak jelas apakah orang-orang yang bekerja sebagai informan penegak hukum AS secara sengaja berpartisipasi dalam rencana pembunuhan atau mengetahui misi tersebut.

Pihak berwenang Haiti telah memberikan rincian terbatas tentang penyelidikan. Hal tersebut dapat meningkatkan kemungkinan bahwa Departemen Kehakiman AS dapat mengajukan tuntutan terhadap setiap pelaku AS dalam plot tersebut. Pihak berwenang Haiti mengatakan tiga warga AS ditahan karena keterlibatan mereka dalam pembunuhan tersebut.

img
Eqqi Syahputra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan