Perdana Menteri (PM) Najib Razak mengekspresikan kekecewaan menyusul beberapa anggota UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu) membelot ke partai oposisi menjelang pemilu raya Malaysia atau general election ke-14 (GE14) yang sangat krusial.
Aliansi pendukung Najib sangat ketakutan dengan semakin melemahnya fondasi kekuatan mereka. Isu itu di tengah semakin menguatnya dukungan bagi kubu oposisi menghadapi pemilu pada 9 Mei ini.
Ketua aliansi Barisan Nasional (BN) itu mengaku tidak percaya kalau individu yang membelot akan mengajak banyak orang untuk ikut membelot. Komentar itu setelah harian The Star melaporkan tiga anggota UMNO dan mantan anggota kabinet membelot ke partai yang dipimpin mantan PM Mahathir Mohamad.
Mereka yang membelot adalah Rafidah Aziz, 74 atau dikenal "Iron Lady" atau mantan menteri perdagangan internasional dan industri selama 30 tahun; Rais Yatim, 76, dan Daim Zainuddin, 80, keduanya merupakan mantan menteri pada kabinet Mahathir.
“Sungguh tidak menguntungkan ketika posisi senior UMNO justru menyerang UMNO saat ini,” kata Mahathir di depan anggota BN.
Sekjen UMNO Tengku Adnan Tengku Mansor mengonfirmasi kalau Rafidah, Daim, dan Rais telah dipecat karena membelot ke oposisi. “Mereka bukan lagi anggota veteran UMNO,” jelas Adnan. Dia mengatakan tidak akan menoleransi tindakan pembelotan.
Sementara itu, pemimpin oposisi Malaysia yang dipenjara, Anwar Ibrahim, menyarankan para pendukungnya untuk mendukung Mahathir Mohammad. “Saya menyarankan kamu semua untuk bergabung dengan gerakan rakyat untuk menuntut perubahan,” kata Anwar.
Dikarenakan kondisinya tidak membaik, Anwar Ibrahim dirawat di rumah sakit saat menjalani hukuman lima tahun atas skandal sodomi pada 2015. Skandal itu bermotif politik karena Najib sangat takut kehilangan kekuasaan karena kekuatan Anwar dan pendukungnya yang semakin menguat. Anwar diprediksi akan dibebaskan pada 8 Juni mendatang.
Anwar mengungkapkan kemitraan dengan Mahathir membuat partai berkuasa sangat khawatir. “Mahathir menunjukkan kemampuannya, menerima keterbatasan di masa lalu, meminta maaf, berkorban waktu dan energi untuk meningkatkan martabat rakyat dan negara,” ujar Anwar.
Namun demikian, Najib mengaku sangat percaya diri untuk memenangkan pemilu. “Basis politik kita sangat kuat. Saya tetap percaya diri,” ujarnya.