close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Barack Obama turun gunung untuk kampanye pada pemilu paruh waktu AS./Antara Foto
icon caption
Barack Obama turun gunung untuk kampanye pada pemilu paruh waktu AS./Antara Foto
Dunia
Rabu, 07 November 2018 11:41

Pemilu paruh waktu AS, Demokrat unggul sementara

Demokrat berhasil memenangkan pemilu paruh waktu ini, Trump akan kehilangan dukungan dari kongres untuk mendukung agendanya.
swipe

Pemilu paruh waktu Amerika Serikat  (AS) yang diadakan Selasa (6/11) waktu setempat diperkirakan akan dimenangkan Partai Demokrat. Demokrat kemungkinan akan mengambil kendali Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Republik. 

Dilansir dari The Guardian, pada Rabu (7/11) pukul 10:25 WIB, hasil perlombaan dua kamar Kongres AS ini menunjukan pertarungan yang sengit. Sebanyak 38 kursi telah diamankan Demokrat di Senat dan 103 lainnya di DPR. Sedangkan Republik mengamankan 48 kursi di Senat dan 118 di DPR. 

Salah satu kemenangan Demokrat terlihat dari hasil pemilihan di distrik 10 Virginia yang mana Jennifer Wexton berhasil menyingkirkan lawannya petahana Barbara Comstock representatif Republik. Wexton mengamankan posisinya dengan memperoleh 55% suara dibanding 45% suara Comstock.

Perebutan 435 kursi DPR di beberapa negara bagian yang sudah ditutup pada Selasa malam waktu setempat telah dijadikan penanda awal bagi kelanjutan pemerintahan Donald Trump. Lantaran hasil dari pemilu paruh waktu ini akan menentukan penolakan atau pengukuhan agendanya.

Polarisasi Trump di AS berdampak pada tingginya ketertarikan masyarakat untuk ikut serta dalam pemilihan. Pemilu paruh waktu ini menjadi ujian politik pertamanya sebagai presiden dan dapat menjadi pemberi petunjuk bagi Demokrat untuk menyusun strategi melawannya pada 2020 mendatang.

Walaupun biasanya penghuni Gedung Putih yang menjadi sentral pemilu paruh waktu, Presiden Trump berusaha keras untuk menjadikan dirinya sorotan utama dari pemilu kali ini. Hal tersebut terlihat dari laporan pemungutan suara sementara CNN menyatakan bahwa dua per tiga warga AS memilih berkat Trump.

"Sebagai presiden, Donald J. Trump telah menjadi yang pertama untuk membintangi 50 perkumpulan politik dalam dua bulan terakhir. Ia telah mengampanyekan belasan kandidat yang berada di level pemerintahan," jelas Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders dalam sebuah pernyataan Selasa malam (7/11).

Sarah mengklaim atas roadshow Presiden Trump tersebut, berhasil membakar semangat warga Amerika untuk datang berbondong-bondong datang dan mengamankan posisi Republik di Kongres AS.

Hasil pemungutan suara sementara dari ABC News menunjukkan adanya peningkatan jumlah pemilih muda dengan usia 18 hingga 29 tahun yang mengambil sebanyak persentase 13% dari seluruh jumlah pemilih nasional. Angka ini merupakan eskalasi dari 11% pada tahun 2014.

Sekitar 15% mengatakan ini adalah kali pertama mereka ikut serta di pemilihan paruh waktu, dibanding dengan hanya 10% yang mengatakan hal serupa pada pemilihan 2016. Walhasil, dapat menyumbang kemenangan Demokrat karena pemilih muda cenderung menyokong mereka.

Penghalang bagi Kongres

Jika Demokrat berhasil memenangkan perlombaan DPR ini, maka Trump akan kehilangan dukungan dari kongres untuk mendorong agendanya berjalan. Partai Demokrat telah berjanji akan memeriksa kekuasan Presiden Trump dan memulai investigasi untuk menyelidiki hal-hal seperti pengembalian pajak dan keterlibatan Rusia di pemilihan 2016.

Demokrat yakin akan meraih skor bersih unggul 23 kursi yang dibutuhkan untuk memenangkan kendali DPR. Nancy Pelosi dari Demokrat mengatakan partainya memiliki momentum baik.

"Berdasarkan data, kami akan menang. Jangan biarkan taktik menakut-nakuti mereka membuat kalian cemas untuk memilih" jelas Pelosi di markas kampanye Demokrat di Washington.

Baik dalam perlombaan Senat maupun DPR, Demokrat menaruh fokus pada layanan kesehatan dan melindungi orang-orang yang memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

Meski Demokrat diperkirakan akan menang di DPR, tetapi jika dilihat dari pemetaan pemilihan Republik diduga masih akan memegang kendali Senat.

Dilansir dari Bloomberg, sekitar 4 dari 10 pemilih setuju bahwa layanan kesehatan merupakan isu terpenting yang dihadapi Negeri Paman Sam. Sedangkan 7 dari 10 berpendapat bahwa sistem layanan kesehatan negara perlu diubah secara signifikan.

Menurut survei berskala nasional yang dilakukan di 50 negara bagian dari AP, sebanyak 58% pemilih beranggapan bahwa AS sedang menuju ke arah yang salah, dan 41% mengatakan Trump menuntun negeri mereka di jalan yang benar. (Bloomberg, The Guardian, dan Daily Mail)
 

img
Valerie Dante
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan