close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Kuala Lumpur, Malaysia / Pixabay
icon caption
Ilustrasi Kuala Lumpur, Malaysia / Pixabay
Dunia
Rabu, 18 Desember 2019 15:44

Pemimpin negara muslim kumpul di Malaysia, Arab Saudi absen

Absennya Arab Saudi dinilai mencerminkan perpecahan di dunia muslim.
swipe

Para pemimpin dan perwakilan senior dari sekitar 20 negara muslim berkumpul di Ibu Kota Malaysia pada Rabu (18/12) untuk membahas berbagai isu. Arab Saudi dan Pakistan dilaporkan absen.

Tidak ada agenda dari KTT Kuala Lumpur yang telah dirilis, namun pembahasannya diprediksi seputar isu lama seperti konflik di Kashmir dan Timur Tengah, krisis Rohingya, dan dugaan penganiayaan terhadap etnis Uighur di Xinjiang. Cara melawan penyebaran Islamofobia juga diperkirakan turut dibicarakan.

Dua dari pemimpin yang vokal di dunia Islam, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan memberi pandangan mereka selama KTT yang akan berlangsung empat hari. KTT akan dimulai lewat makan malam pada Rabu dan ditutup pada Sabtu (21/12).

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, PM Mahathir dan Presiden Erdogan disebut sebagai penggagas utama KTT ini. Tidak dijelaskan alasan di balik ketidakhadiran PM Khan.

Ada pun pemimpin lainnya yang menghadiri KTT Kuala Lumpur adalah Presiden Iran Hassan Rouhani dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamid Al-Thani.

Menjelaskan keputusannya untuk menjauh dari agenda tersebut, Arab Saudi mengatakan, KTT itu adalah forum yang salah untuk membahas isu-isu penting bagi umat muslim dunia yang memiliki populasi 1,75 miliar. Namun, para analis menilai Riyadh takut dikucilkan secara diplomatis oleh sejumlah saingannya di kawasan seperti Iran, Qatar, dan Turki.

Kantor berita Arab Saudi, SPA, melaporkan bahwa dalam pembicaraan via telepon dengan PM Mahathir pada Selasa, Raja Salman menegaskan kembali bahwa isu-isu penting menyangkut umat Islam seharusnya didiskusikan melalui Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Sebuah sumber di Saudi mengonfirmasi bahwa Riyadh diundang untuk menghadiri KTT Kuala Lumpur, namun mereka hanya akan datang jika pertemuan diselenggarakan oleh OKI.

Absennya Arab Saudi dipandang menunjukkan dengan jelas perpecahan di dunia muslim.

"Ada berbagai blok. Ada blok Saudi-Uni Emirat Arab, blok Turki-Qatar, sementara Pakistan berada di tengah," kata James Dorsey, pengamat dari S. Rajaratnam School of International Studies and Middle East Institute.

Indonesia, negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, semula akan diwakili oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Namun, belakangan Wapres Ma'ruf dikabarkan kelelahan dan juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengonfirmasi bahwa delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Kantor PM Malaysia menyatakan bahwa mereka telah mengirim undangan ke-56 negara anggota OKI, tetapi hanya sekitar 20 negara yang akan mengirim delegasinya, dan sedikit yang dipimpin oleh kepala negara.

Merespons kritik terhadap KTT, kantor PM Malaysia merilis pernyataan yang menyebutkan bahwa tidak ada niat untuk menciptakan blok baru seperti yang disuarakan sejumlah pihak.

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan