Turki membutuhkan bantuan dunia internasional dalam penanganan pascagempa magnitudo 7,8 dan menewaskan lebih dari 43.000 jiwa. Salah satu yang diperlukan adalah obat-obatan untuk mengobati tetanus hingga rabies.
"Kemarin, dari Menteri Kesehatan (Menkes) Turki, untuk meminta tambahan bantuan obat-obatan, terutama yaitu untuk vaksin dan serum tetanus. Dan sekarang minta tambahan lagi untuk serum rabies," kata Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat (24/2).
Muhadjir dan rombongan sebelumnya mengunjungi Turki untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan pemerintah Indonesia. Dia kembali ke Tanah Air sejak pukul 15.00 WIB tadi.
Muhadjir melanjutkan, permintaan obat-obatan disampaikan menyusul penanganan pascagempa di Turki segera memasuki tahap evakuasi korban yang berada di reruntuhan bangunan. Pada tahap ini, ujar Muhadjir, pemerintah Turki mengkhawatirkan kemungkinan berkembangnya penyakit menular pascabencana.
"Dikhawatirkan nanti akan berkembang penyakit-penyakit menular sebagaimana biasanya terjadi pascabencana. Karena itu, nanti yang diharapkan bantuan berupa akan minta tambahan lagi untuk serum dan vaksin tetanus dan ditambah lagi untuk serum rabies," tuturnya.
Saat berkunjung ke Turki, Muhadjir bertemu Menkes Turki guna memastikan seluruh bantuan pemerintah Indonesia, baik personel, medis, maupun logistik, diterima dengan baik. Selain itu, pertemuan keduanya membahas keperluan yang masih dibutuhkan korban terdampak gempa.
"Saya janji akan segera saya sampaikan kepada Bapak Presiden. Untuk selanjutnya, keputusan tentu saja nanti di tangan Bapak Presiden," kata Muhadjir di Turki, Rabu (22/2).
Selain permintaan vaksin dan serum, imbuh Muhadjir, Turki juga meminta bantuan terkait pembangunan rumah warga terdampak pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Pemerintah Indonesia pun berencana mengundang swasta agar berpartisipasi dalam penanganannya.
"Kita akan coba nanti, kita undang seluruh pihak swasta di samping pemerintah untuk bergabung bersama-sama, tapi apakah jenis bantuan nanti akan kita konsultasikan dulu kepada pemerintah terutama kepada Bapak Presiden," ujar dia.
Sebelumnya, bantuan kemanusiaan tahap ketiga dari pemerintah Indonesia untuk korban terdampak gempa bumi di Turki dan Suriah diberangkatkan pada Selasa (21/2). Sebanyak lebih dari 100 ton bantuan logistik diterbangkan menggunakan empat pesawat dari Pangkalan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Pelepasan keberangkatan bantuan kemanusiaan tahap ketiga dari Indonesia untuk korban gempa di Turki dan Suriah dihadiri langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada dua tahap sebelumnya, pemerintah Indonesia mengirimkan tim pencarian dan tim medis darurat sebagai prioritas awal.