Penembak mati dua suporter Swedia di Brussels, Belgia, masih buron hingga kini, Selasa (17/10). Masyarakat pun diminta ekstra waspada seiring ditetapkannya status ancaman kategori 4.
Buntut insiden tersebut, Senin (16/10), laga Belgia versus Swedia dalam kualifikasi Piala Euro 2024 ditangguhkan. Tempat kejadian perkara (TKP) penembakan berjarak sekitar 5 km dari lokasi pertandingan, Stadion King Baudouin, Brussels.
"Itu serangan pengecut," kata Perdana Menteri (PM) Belgia, Alexander De Croo. Menurutnya, pelaku penembakan adalah pria asal Tunisia yang tinggal di Belgia secara ilegal.
Sekitar 35.000 penonton laga Belgia vs Swedia sempat diminta bertahan di stadion sejak kasus penembakan disiarkan hingga akhirnya dievakuasi sebelum tengah malam. Kala itu, kedudukan masih 1-1.
Menurut jaksa, pelaku penembakan terhadap suporter Swedia terilhami ISIS. Belgia pun memperketat keamanan, utamanya di kawasan berisiko seperti yang dihuni komunitas Swedia.
"Dua nyawa dihilangkan, dihancurkan oleh kekejaman yang paling ekstrem. Pikiran kami tertuju pada para korban, orang-orang yang mereka cintai, kerabat mereka. Kami menyampaikan belasungkawa," tutur De Croo.
Sementara itu, Kerajaan Belgia terkejut dengan adanya penembakan tersebut. Pun mendukung upaya kepolisian dalam mengusut kasus ini.
"Yang pertama dan utama kami pikirkan adalah para korban, keluarga mereka, dan orang-orang terkasih. Kami mendukung aparat keamanan yang saat ini berupaya semaksimal mungkin melacak pelakunya," ucap pihak Istana melalui akun Twitter @MonarchieBe.
Di sisi lain, Prancis turut memperketat keamanannya seiring adanya insiden penembakan itu. Utamanya di daerah perbatasan dengan Belgia. (The Guardian)