Polisi pada Minggu (18/4) masih mengejar mantan wakil sheriff yang menjadi dalang dalam penembakan fatal yang menewaskan tiga orang di Austin, Texas.
Plt. Kepala Polisi Austin Joseph Chacon mengatakan, mereka yang tinggal di dekat tempat penembakan terjadi pada Minggu pagi tidak lagi perlu berlindung di tempat, tetapi dia meminta mereka untuk tetap waspada.
Dia menambahkan, para petugas kepolisian sedang mengalihkan pencarian tersangka, Stephen Broderick (41), dari pencarian yang hanya meliputi daerah tersebut menjadi pencarian buronan.
"Tersangka mengenal semua korban tewas," kata Chacon. "Pada titik ini, kami tidak berpikir tersangka menembak orang secara acak. Tetapi ini bukan berarti dia tidak berbahaya."
Sebelumnya, warga sekitar diminta untuk berlindung di tempat dan memeriksa kondisi tetangga mereka. Chacon mengatakan para petugas keamanan khawatir bahwa Broderick kemungkinan dapat menyandera salah satu tetangga dan ikut berlindung di rumah sandera sembari menunggu polisi pergi.
Chacon memaparkan roderick merupakan pria kulit hitam. Dia diketahui mengenakan hoodie abu-abu, kacamata hitam dan topi baseball.
Lebih lanjut, Chacon mengatakan, polisi tidak tahu apakah dia di dalam kendaraan atau berjalan kaki.
Broderick merupakan mantan wakil di kantor sheriff Travis County, yang berbasis di Austin.
Pengacara Distrik Travis County Jose Garza dalam sebuah pernyataan mengatakan Broderick telah ditangkap karena pelecehan seksual terhadap seorang anak pada Juni 2020. Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan US$50.000.
Dia mengatakan kantor kejaksaan pada Minggu mengajukan mosi untuk mencabut obligasi itu dan secara aktif mendukung penegakan hukum yang tengah memburu Broderick.
Juru bicara Sheriff Kristen Dark memberi tahu surat kabar lokal, Austin American-Statesman, bahwa Broderick mengundurkan diri setelah ditangkap pada Juni 2020.
Surat kabar itu juga melaporkan bahwa istri Broderick mengajukan perintah perlindungan dan perceraian tak lama setelah penangkapannya.
Chacon menuturkan, Broderick dicurigai membunuh dua wanita Hispanik dan satu pria kulit hitam. Dia menambahkan, Broderick mengenal para korbannya tetapi tidak merinci bagaimana atau memberikan motif penembakan itu.
Lebih lanjut, Chacon mengatakan bahwa ketiga korban tewas tidak ditembak di dalam sebuah gedung, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Setelah penembakan tersebut, terdapat banyak petugas tanggap darurat di tempat kejadian termasuk puluhan mobil polisi, beberapa ambulans, dua truk SWAT, dan dua helikopter polisi. Pada Minggu malam, penegak hukum mulai meninggalkan daerah itu.
Daerah tempat kejadian termasuk mal yang berisi beberapa toko ritel dan kompleks apartemen besar yang terletak di dekat perbukitan berhutan.