Pengiriman kapal rumah sakit ke Palestina: Bukti keberpihakan Indonesia
Indonesia berencana mengirimkan kapal rumah sakit TNI ke Palestina. Berbagai persiapan telah dilakukan agar pengiriman kapal rumah sakit itu bisa optimal dan bermanfaat bagi warga Palestina yang sejak beberapa minggu terakhir digempur habis-habisan oleh Israel.
Adapun kapal rumah sakit TNI yang akan dikirim adalah KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 dan akan ditempatkan di perairan Mesir. Sehingga cukup dekat untuk memberikan bantuan kepada rakyat Palestina yang sangat membutuhkan. Selain itu, direncanakan pula mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa rumah sakit lapangan ke sana.
Seraya menunggu izin dari Pemerintah Mesir, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, TNI AL melakukan optimalisasi fasilitas kapal dengan pengecatan warna putih dengan lambang red cross dan pemeriksaan performa yang dilakukan selama delapan hari di PT PAL. Hal ini dilakukan secara intensif guna memastikan terpenuhinya secara maksimal perlindungan terhadap hak warga sipil dan fasilitas medis tetap terjaga selama berada wilayah konflik bersenjata, serta mengupayakan proses pengiriman dan pendistribusian yang mengedepankan pertimbangan keamanan agar bantuan sampai ke tangan rakyat Palestina.
Pengamat politik Timur Tengah dan dunia Islam Hasibullah Satrawi mengatakan, rencana pengiriman kapal rumah sakit ke Palestina, mempertegas dukungan Indonesia ke Palestina. Terlebih masyarakat Palestina sedang membutuhkan oba-obatan dan pelayanan medis akibat digempur oleh Israel.
"Rencana ini menunjukkan kalau kita berorientasi pada aspek kemanusiaan. Apalagi masyarakat di Gaza membutuhkan layanan medis. Ini kebutuhan masyarakat sipil yang menjadi korban perang. Bukan ke Hamas," ucap dia saat dihubungi Alinea.id, Jumat (1/12).
Di sisi lain, dalam konteks perjuangan Palestina, upaya bantuan dari Indonesia tersebut sangat sesuai karena fokus kepada sisi kemanusiaan. Hal itu lebih clear, karena tidak ada dimensi yang kontroversi atau bahkan berpotensi menimbulkan gesekan dengan pihak lain.Hal itu sekaligus menegaskan posisi Indonesia dalam konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel.
Indonesia sekaligus bisa menepis anggapan dari Israel kalau RS Indonesia di Gaza menjadi tempat persembunyian Hamas. Karena kedatangan kapal rumah sakit militer ke Palestina menunjukkan kalau niat Indonesia murni untuk kemanusiaan. Hal itu juga yang mendasari berdirinya RS Indonesia di Gaza yang dananya berasal dari sumbangan masyarakat Indonesia.
Indonesia sendiri menurutnya sudah melakukan hal terbaik yang dimiliki untuk menyuarakan penghentian penyerangan Israel ke Gaza. Bahkan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga telah menyampaikan aspirasinya ke PBB agar mengutuk Israel dan menggalang dukungan kemerdekaan Palestina. Kendati belum berhasil, tetapi apa yang telah dilakukan Indonesia telah maksimal..
Tinggal bagaimana negara-negara di Arab bisa satu suara dan sikap untuk mendukung Palestina. Karena sebenarnya negara-negara di Arab memiliki kartu truf yang belum dimainkan yang bisa menekan Israel untuk menghentikan penyerangan membabi buta kepada Palestina. Di antaranya adalah, melakukan embargo pengiriman bahan bakar ke Israel.
Profil KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992
Berdasarkan keterangan resmi PT PAL, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 merupakan salah satu dari dua kapal rumah sakit pertama buatan anak negeri yang merupakan simbol kemandirian industri pertahanan matra laut terkhusus manifestasi pembuktian kemampuan perpaduan penguasaan naval technology dan unsur kesehatan.
Kapal Rumah Sakit buatan PT PAL Indonesia ini telah berpengalaman dalam mendukung berbagai misi kemanusiaan, memiliki fasilitas kesehatan yang setara dengan rumah sakit tipe B di darat dan mampu melakukan 11 jenis operasi kesehatan, seperti bedah saraf, bedah tulang, angkat kandungan, operasi caesar, operasi tiroid, operasi mata, operasi katarak, operasi mulut/bibir sumbing.
Kapal rumah sakit ini juga memiliki ruang UGD, ICU dan HCU, ruang rawat inap, ruang isolasi, ruang radiologi (meliputi CT SCAN, C-Arms, rontgen, panoramic), USG 4D, ruang bersalin dan ruang bayi, klinik/poli, laboratorium, blood bank, dan sejumlah ruang operasi.
Kapal ini dilengkapi dengan central gas medic mampu memproduksi oksigen secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan dan menyalurkan ke ruangan-ruangan medis kapal, sehingga tidak lagi perlu membawa oksigen cadangan dari tempat lain. Lebih jauh, KRI RJW-992 juga dapat mengisi kembali tabung oksigen yang telah kosong di lokasi perbantuan.
Kapal rumah sakit ini memiliki 124 tempat tidur, namun dalam kondisi darurat bisa menampung 400 pasien. Ada 16 tenaga medis, enam di antaranya dokter yang akan melayani pasien di atas kapal, ditambah 163 prajurit yang mengawaki kapal.
Kapan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 berangkat ke Palestina?
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, Pemerintah Mesir telah meminta kepada Indonesia untuk menunda memberangkatkan kapal rumah sakit ke Palestina. Pasalnya, masih banyak kapal membawa bantuan untuk Gaza, Palestina, yang berlabuh di perairan Mesir. Masalah itu sudah dilaporkan Prabowo kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Ada saran dari beberapa negara di sekitar itu, kalau bisa membangun RS lapangan. Sedang kami bahas, apakah kita juga mengirim RS lapangan. Tetapi, yang jelas mereka minta menahan dulu pengiriman rumah sakit kapal dalam beberapa minggu ini," kata dia dalam pernyataannya yang dipantau online, Jumat (1/12).
Italia juga mengirim kapal rumah sakit ke Palestina
Ternyata, beberapa negara telah mengirimkan kapal rumah sakit ke Palestina. Italia telah mengirimkan kapal rumah sakit dan membuka rumah sakit lapangan dalam memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza.
Kapal rumah sakit itu bernama Vulcano. Dukungan medis yang diberikan Italia itu, termasuk 170 tenaga medis dan personil militer. Di kapal tersebut juga tersedia perlengkapan medis serta kamar operasi.