Kepala otoritas penerbangan sipil Malaysia Azharuddin Abdul Rahman mengundurkan diri setelah laporan resmi menunjukkan kegagalan dalam pengendalian lalu lintas udara saat Malaysia Airlines MH370 menghilang.
Dalam laporan yang sudah lama ditunggu-tunggu dan dirilis pada Senin (30/7), tim investigasi resmi menunjukkan banyak penyimpangan oleh pengendali lalu lintas udara di Malaysia dan Vietnam. Termasuk salah satunya gagal menerapkan "fase darurat" yang diperlukan setelah MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing yang mengangkut 239 orang hilang dari layar radar.
Azharuddin menuturkan, laporan yang dirilis menemukan bahwa kontrol lalu lintas udara tidak sesuai dengan prosedur operasi standar.
"Oleh karena itu, dengan penyesalan dan setelah banyak berpikir dan kontemplasi, saya memutuskan mengundurkan diri sebagai kepala operator penerbangan sipil Malaysia efektif 14 hari dari tanggal pemberitahuan hari ini," ujar Azharuddin seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (31/7).
Hilangnya maskapai MH370 lebih dari empat tahun lalu telah menjadi salah satu misteri terbesar penerbangan. Sejauh ini tidak ada tanda-tanda Boeing 777-200 ditemukan di zona pencarian seluas 120.000 km persegi di Samudera Hindia.
Dalam laporan setebal 495 halaman, para penyelidik mengatakan mereka masih tidak tahu penyebab hilangnya MH370. Mereka mengatakan perjalanan pesawat nahas itu diubah secara manual, dan menolak untuk mengesampingkan bahwa seseorang selain pilot mengalihkannya.
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan pada hari Senin bahwa "aspirasi untuk mencari MH370 belum ditinggalkan." Dia bersumpah untuk mengambil tindakan terhadap setiap kesalahan yang dilakukan berdasarkan temuan.