close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Truk Bulan Sabit Merah Mesir yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza melintasi gerbang perbatasan Rafah, di Rafah, Mesir, Sabtu, 21 Oktober 2023. AP Photo/Mohammed Asad.
icon caption
Truk Bulan Sabit Merah Mesir yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza melintasi gerbang perbatasan Rafah, di Rafah, Mesir, Sabtu, 21 Oktober 2023. AP Photo/Mohammed Asad.
Dunia
Sabtu, 21 Oktober 2023 19:50

Akhirnya, perbatasan Mesir dibuka untuk mengalirkan bantuan ke Gaza

Israel masih melancarkan gelombang serangan udara di Gaza yang telah menghancurkan seluruh lingkungan.
swipe

Truk pertama yang membawa bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza pada Sabtu (21/10) atau dua minggu setelah Israel memulai pengepungan total terhadap enklave tersebut sebagai respons terhadap serangan mematikan oleh kelompok militan Islam Hamas.

Truk-truk tersebut memasuki Gaza melalui perlintasan Rafah, satu-satunya titik masuk ke Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel, seperti yang terlihat oleh tim CNN di sisi Palestina dari perbatasan. Perlintasan itu segera ditutup setelah 20 truk melintas.

Orang-orang di sisi Mesir dari perbatasan, di mana organisasi bantuan telah menunggu selama beberapa hari untuk mendapatkan izin, merayakan pembukaan perlintasan tersebut dengan sorakan dan nyanyian.

Kantor Media Pemerintah yang dikendalikan oleh Hamas mengatakan, truk-truk itu diisi dengan obat-obatan, perlengkapan medis, dan sejumlah kecil makanan kaleng.

Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen, menyebutnya sebagai "langkah pertama penting yang akan mengurangi penderitaan orang-orang tak bersalah."

Namun, meskipun pasokan ini sangat dibutuhkan, para pekerja bantuan mengatakan, bahwa ini hanya sebagian kecil dari apa yang diperlukan untuk 2,2 juta orang yang terjepit di Gaza di bawah blokade yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir.

Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Martin Griffiths mengatakan, pengiriman ini mengikuti "beberapa hari perundingan mendalam dan intens," dan situasi kemanusiaan di Gaza "telah mencapai tingkat yang sangat buruk."

Kondisinya semakin memburuk setiap hari, dengan rumah sakit hampir kolaps dan penduduk Gaza cepat kehabisan makanan, air, dan pasokan penting lainnya di tengah serangan hampir terus-menerus oleh Israel.

img
Afrizal Kurnia
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan