Jepang menolak peringatan Korea Selatan tentang radiasi dari Pembangkitan Listrik Tenaga Nuklir Fukushima. Relasi kedua negara tetangga yang sama-sama merupakan sekutu utama Amerika Serikat di Asia tengah menurun drastis.
Seoul telah menyuarakan keprihatinan tentang kontaminasi radioaktif dari PLTN Fukushima, yang hancur akibat gempa dan tsunami pada 2011. Kepala badan keamanan nuklir Korea Selatan menyatakan keengganan Jepang untuk mengungkap informasi tentang pelepasan air radioaktif dari Fukushima telah menghambat upaya untuk mengendalikan dampaknya.
"Pergi dan sampaikan kepada Korea bahwa itu tidak benar," kata seorang pejabat pemerintah Jepang seraya membagian brosur berbahasa Korea yang berjudul 'Eliminating Negative Reputation Impact'.
Brosur itu menyatakan bahwa ikan dan hasil pertanian dari Fukushima aman. Sementara itu, Kedutaan Besar Jepang di Seoul mengunggah data di situsnya yang menunjukkan sedikit perbedaan dalam tingkat radiasi antara kedua negara.
Ketegangan Tokyo-Seoul disebut juga akan mewarnai pertemuan para menteri luar negeri G-20 di Nagoya pada 22-23 November. Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha belum secara resmi mengonfirmasi kehadirannya.
Sumber diplomatik mengatakan kepada Reuters bahwa dia akan tiba di Nagoya pada Jumat.
Hubungan kedua negara memburuk setelah pengadilan tinggi Korea Selatan tahun lalu memerintahkan sejumlah perusahaan Jepang untuk memberi kompensasi bagi pekerja paksa semasa perang.
Keputusan pengadilan tersebut membuat berang Jepang yang berpendapat bahwa perselisihan soal itu telah diselesaikan pada 1965 ketika keduanya menormalisasi hubungan. Perselisihan merembet hingga ke sektor perdagangan dan keamanan.
Pada Sabtu (23/11), Korea Selatan dilaporkan akan membiarkan pakta berbagi intelijennya dengan Jepang berakhir begitu saja meski AS telah menekan agar kerja sama keamanan trilateral tersebut dipertahankan.