close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Menteri Luar Negeri Oman Yusuf bin Alawi bin Abdullah dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers usai pertemuan bilateral di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis (14/3). Alinea.id/Valerie Dante
icon caption
Menteri Luar Negeri Oman Yusuf bin Alawi bin Abdullah dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers usai pertemuan bilateral di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis (14/3). Alinea.id/Valerie Dante
Dunia
Kamis, 14 Maret 2019 13:58

Pertemuan bilateral RI-Oman sorot isu Palestina

Menlu Retno menegaskan bahwa isu Palestina masih dan akan terus menjadi perhatian dan prioritas politik luar negeri Indonesia.
swipe

Isu Palestina menjadi fokus dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Oman Yusuf bin Alawi bin Abdullah pada Kamis (14/3).

"Secara panjang lebar dan cukup dalam, kami membahas isu-isu di Timur Tengah, terutama Palestina," kata Menlu Retno dalam konferensi pers bersama di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta.

Menlu Retno menegaskan bahwa isu Palestina masih dan akan terus menjadi perhatian dan prioritas politik luar negeri Indonesia.

"Bagi Indonesia, solusi dua negara tidak dapat ditawar dan tidak ada opsi lain selain itu," lanjutnya.

Indonesia, menurutnya, akan selalu menyokong Palestina dalam memperjuangkan hak-hak dan kemerdekaannya.

Sementara itu, Menlu Yusuf menyatakan, Oman sangat menghormati Indonesia karena selalu mendukung resolusi krisis di negara-negara Arab dan kawasan Timur Tengah.

"Kami menghargai posisi Indonesia yang sangat tegas dan kami mengucapkan terima kasih atas dukungan bagi penyelesaian permasalahan di Palestina," tutur Menlu Oman.

Dia menyampaikan bahwa pemerintah Oman juga ingin melihat berdirinya negara Palestina yang merdeka, independen, dan strategis demi menciptakan kondisi stabil dan aman di Timur Tengah.

"Ini adalah pandangan Oman dan saya yakin pandangan ini juga mewakili suara seluruh komunitas internasional," kata dia.

Menlu Retno mengatakan akan meningkatkan hubungan bilateral dengan menyepakati perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik, dinas, dan khusus yang rencananya akan ditandatangani dalam waktu dekat.

RI dan Oman juga mempercepat penyelesaian persetujuan angkutan udara dan kesepakatan Double Taxation Avoidance pun telah memasuki pembahasan tahap akhir.

Selain itu, kedua menlu juga membahas peningkatan perdagangan dan ekonomi. Oman, menurut Menlu Yusuf, akan terus meningkatkan investasi di Indonesia.

Salah satunya dengan menjalin kesepakatan antara Pertamina dan Overseas Oil & Gas Oman untuk membangun kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur.

"Kami mencatat dengan baik kemajuan signifikan di bidang perdagangan. Indonesia juga dorong peningkatan kerja sama ekonomi dengan Gulf Cooperation Council, di mana Oman menjadi salah satu negara anggota," tutur Menlu Retno.

Menlu RI menyampaikan apresiasi atas bantuan yang pemerintah Oman berikan untuk membantu proses evakuasi WNI dari Yaman saat terjadi krisis di negara tersebut.

"Pemerintah Oman sangat membantu dalam memfasilitasi pelajar WNI di Yaman yang keluar-masuk melalui Salalah, Oman," jelasnya.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan