Perdana Menteri baru Jepang Fumio Kishida pada Selasa (4/10) mengaku menerima pesan dari Presiden Joe Biden tentang komitmen Amerika Serikat (AS) untuk mempertahankan pulau-pulau kecil di Laut China Timur atas Kepulauan Senkaku yang masih sengketa.
Dalam pembicaraan telepon yang berlangsung sekitar 20 menit itu, Biden juga mengonfirmasi kerja sama mereka untuk mencapai kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Kishida yang baru dipilih sebagai Perdana Menteri Jepang oleh anggota parlemen pada hari Senin (3/10) lalu itu menegaskan bakal memperkuat kerja sama dengan AS. "Kami menegaskan bahwa kami akan bekerja sama untuk menguatkan aliansi Jepang-AS dan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Kishida.
"Kami juga mengkonfirmasi bahwa kami akan bekerja sama dengan erat pada masalah yang berkaitan dengan China dan Korea Utara," lanjutnya.
Presiden Joe Biden, jelas dia, juga menyinggung komitmen AS untuk membela Jepang, termasuk Pasal 5 tentang Perjanjian Keamanan AS-Jepang. Jepang semakin khawatir terhadap aktivitas China di Laut China Timur, termasuk serangan ke perairan di sekitar pulau yang disengketakan, yang dikenal sebagai Diaoyu.
Kishida yang juga mantan Menteri Luar Negeri, usia 64 tahun, telah membentuk kabinet baru yang didominasi oleh mantan perdana menteri, seperti Shinzo Abe dan mantan Menteri keuangan Taro Aso.
Perdana menteri baru itu juga diharapkan untuk memperdalam keterlibatan dengan Amerika Serikat, Australia, India dan Jepang, dikenal sebagai Quad, yang di mata Beijing dianggap sebagai upaya untuk menahan kebangkitan China.