Pesan Idul Adha Joe Biden berharap Israel-Hamas setujui gencatan senjata

Presiden AS Joe Biden menggunakan pesan Idul Adha kepada umat Islam untuk mengadvokasi perjanjian gencatan senjata yang didukung AS di Gaza. Biden mengatakan bahwa hal itu adalah cara terbaik untuk membantu warga sipil yang menderita “kengerian perang antara Hamas dan Israel.”

“Terlalu banyak orang tak berdosa yang terbunuh, termasuk ribuan anak-anak. Banyak keluarga yang meninggalkan rumah mereka dan melihat komunitas mereka hancur. Kepedihan mereka sangat besar,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Dilansir AFP, Minggu (9/6/2024), Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan setidaknya 37.084 orang tewas selama lebih dari 8 bulan terakhir sejak Israel menyerang Gaza.

“Saya sangat yakin bahwa proposal gencatan senjata tiga fase yang diajukan Israel kepada Hamas dan didukung oleh Dewan Keamanan PBB adalah cara terbaik untuk mengakhiri kekerasan di Gaza dan pada akhirnya mengakhiri perang,” tambahnya.

Amerika Serikat telah menekan Israel dan Hamas untuk secara resmi menerima perjanjian gencatan senjata yang disahkan oleh anggota Dewan Keamanan pekan lalu, yang akan memungkinkan jeda awal pertempuran selama enam minggu.

Idul Adha menjadi hari yang relatif tenang di Gaza setelah Israel mengumumkan “jeda taktis” dalam pertempuran di dekat Rafah untuk memfasilitasi pengiriman bantuan.

"AS berbahagia menjadi rumah bagi jutaan Muslim Amerika yang memperkaya bangsa kita dengan berbagai cara, mulai dari kedokteran hingga teknologi, pendidikan, pelayanan publik, seni, dan seterusnya,” kata Biden dalam pesan Idul Adha-nya.

Presiden Biden juga menyoroti upaya Amerika untuk “mengadvokasi hak-hak komunitas Muslim lainnya” yang menghadapi penganiayaan, termasuk Rohingya di Myanmar dan Uighur di Tiongkok.

“Kami juga berupaya untuk membawa resolusi damai terhadap konflik mengerikan di Sudan,” katanya.

Di dalam negeri, pesan Biden pada hari Minggu juga menjanjikan tindakan keras terhadap Islamofobia dalam seruan langsung kepada Muslim Amerika, sebuah demografi pemilih yang penting dalam upaya pemilihan kembali Partai Demokrat melawan saingannya dari Partai Republik, Donald Trump.

“Kebencian tidak mempunyai tempat di Amerika, apakah itu ditujukan pada Muslim Amerika, Arab Amerika termasuk Palestina, atau siapa pun,” katanya.

“Pemerintahan saya sedang menciptakan strategi nasional untuk melawan Islamofobia dan bentuk-bentuk bias dan diskriminasi terkait, yang tidak hanya berdampak pada umat Islam, tetapi juga orang Amerika keturunan Arab, Sikh, dan Asia Selatan,” tambah Biden. (aawsat,afp)