Pada Senin (29/4), Paus Fransiskus memperingatkan audiensi yang terdiri dari penata rambut dan ahli kecantikan bahwa mereka harus bekerja dengan menjunjung nilai-nilai agama yang positif.
"Jalankan profesi Anda dengan menganut nilai-nilai Kristen, perlakukan pelanggan dengan kebaikan dan sopan santun. Ucapkan kata-kata yang baik dan yang dapat mengangkat semangat mereka," kata dia.
Selain itu, Sri Paus memberi nasihat agar mereka yang hadir menghindari bergosip.
"Hindari menyerah pada godaan bergosip yang umumnya diasosiasikan dengan bidang pekerjaan Anda," tambahnya.
Sri Paus juga mendorong para penata rambut dan ahli kecantikan yang hadir untuk membuat kontribusi positif bagi kebaikan bersama masyarakat.
Para penata rambut itu mengunjungi Paus Fransiskus di kediaman resminya, Istana Apostolik di Italia, dalam kegiatan ziarah mereka.
"Ziarah adalah tanda pentingnya Anda melekat pada iman Kristen serta menunjukkan religiositas diri," lanjutnya.
Dalam pertemuan itu, dia menyarankan agar kelompok peziarah yang terdiri dari 230 orang itu mengikuti jejak Santo Martino de Porres yang dinyatakan sebagai orang suci pada 1966 oleh Paul VI.
Porres merupakan tukang cukur rambut dan ahli bedah yang dikabarkan dapat melakukan sejumlah mukjizat seperti melayang, berada di dua tempat sekaligus, menyembuhkan orang sakit secara instan, dan berkomunikasi dengan hewan.
"Sama seperti Santo Porres yang juga berprofesi sebagai tukang cukur rambut, dalam pekerjaan kalian, kalian juga dapat bertindak dengan kebenaran demi kebaikan masyarakat," kata Paus Fransiskus. (Stuff dan DW)