Perdana Menteri Senegal Mohammed Dionne menduga bahwa Presiden Macky Sall akan memenangkan Pilpres 2019.
Menurut Dionne hasil awal pemungutan suara menyatakan, Sall telah mengamankan sekitar 57% suara dalam pemilu yang berlangsung pada Minggu (24/2). Namun, hasil resmi baru akan dikeluarkan beberapa hari mendatang.
Para kandidat saingan Sall memperingatkan agar tidak mengumumkan hasil sebelum waktunya.
Sall menghadapi empat penantang dalam perlombaan pilpres.
Dua tokoh oposisi ternama dilarang mencalonkan diri setelah dianggap tidak lolos kualifikasi akibat adanya tuduhan korupsi yang dilayangkan terhadap keduanya.
Hanya lima kandidat yang dianggap memenuhi syarat untuk mengikuti pilpres kali ini. Jumlah tersebut menurun dibandig pilpres sebelumnya yang mencapai 12 kandidat.
Pernyataan tentang hasil awal pemungutan suara telah mendorong perayaan di kota asal Sall, Fatick.
PM Dionne, yang membuat pernyataan tersebut, tergabung dalam koalisi yang sama dengan presiden.
Namun, Idrissa Seck dan Ousmane Sonko, dua kandidat saingan Sall, mengatakan mereka tidak percaya Sall memenangkan lebih dari 50% suara dan menyerukan adanya putaran pemungutan suara kedua.
"Pada tahap pemungutan suara saat ini dan penghitungannya, tidak ada kandidat ... termasuk saya, yang dapat menyatakan diri sebagai pemenang pilpres ini," tegas Sonko.
Sall pertama kali terpilih sebagai presiden pada 2012. Selama berkampanye, dia menyoroti rekam jejaknya terkait proyek infrastruktur.
Dia menggambarkan dirinya sebagai seorang yang mendorong modernisasi yang telah membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga lebih dari 6% per tahun, salah satu tingkat pertumbuhan tertinggi di Afrika.
Namun, para kritikus mengatakan dia kurang berupaya untuk memperbaiki kehidupan rakyat Senegal secara umum.
Dengan dua transisi kekuasaan yang demokratis dan tidak ada kudeta sejak kemerdekaannya pada 1960, Senegal dinilai sebagai salah satu negara paling stabil di Afrika.
Lebih dari 6,6 juta warga mendaftarkan diri untuk memilih dalam pilpres tahun ini, termasuk beberapa penduduk Senegal yang tinggal di luar negeri.
Sejumlah pengamat mengatakan pemilih muda dapat berdampak penting pada pilpres kali ini, karena usia rata-rata di negara itu adalah 19 tahun.
Jika tidak ada kandidat yang memenangkan mayoritas suara, Senegal akan menggelar pemungutan suara putaran kedua pada 24 Maret 2019.