Nuon Chea (93), seorang anggota senior rezim Khmer Merah Kamboja yang bertanggung jawab atas kematian lebih dari 1,7 juta orang, meninggal pada Minggu (4/8). Dikenal sebagai "saudara nomor dua", Nuon Chea merupakan tangan kanan sekaligus ipar diktator Pol Pot.
Menurut Dewan Luar Biasa Pengadilan Kamboja (ECCC), Nuon Chea meninggal di rumah sakit. Pengadilan tribunal yang didukung PBB itu dibentuk pada 2006 untuk menuntut para tokoh Khmer Merah atas tuduhan pelanggaran hukum internasional selama terjadinya genosida di Kamboja.
Pada 2018, nyaris empat dekade setelah runtuhnya rezim Pol Pot, pengadilan internasional memutuskan bahwa Khmer Merah melakukan genosida. Nuon Chea, yang ditangkap pada 2007, dinyatakan bersalah atas genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelanggaran berat Konvensi Jenewa 1949. Dia divonis penjara seumur hidup.
Nuon Chea sendiri sudah dijatuhi hukuman seumur hidup di Kamboja setelah dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan pada 2014. Bersama Khieu Samphan atau yang dikenal pula dengan julukan "saudara nomor empat", Nuon Chea adalah dua pemimpin paling senior dari rezim brutal Khmer Merah yang dituntut atas genosida.
Pasangan itu juga dinyatakan bersalah atas pembunuhan, pemusnahan, deportasi, perbudakan, pemenjaraan, penyiksaan, penganiayaan karena alasan politik, agama dan ras, serta tindakan tidak manusiawi lainnya.
Sekitar seperempat populasi Kamboja, setidaknya 1,7 juta orang, diyakini meninggal selama periode berkuasanya Khmer Merah yang diwarnai dengan kerja paksa, kelaparan dan eksekusi.
Rezim Khmer Merah berusaha menciptakan masyarakat yang mandiri dan agraris melalui rekayasa kebijakan sosial yang kejam.
Pada 2001, Majelis Nasional Kamboja memilih untuk membentuk pengadilan untuk mengadili kejahatan mereka yang terkait dengan rezim.
Tetapi ada yang menilai, hukuman yang dijatuhi hanya memiliki sedikit dampak untuk menyembuhkan luka yang ditinggalkan Khmer Merah.
"Tidak ada tindakan yang dapat meredakan penderitaan mendalam, kesedihan dan kekecewaaan yang menghantui para korban hingga hari ini," tulis mantan tahanan Khmer Merah Youk Chhang. "Lebih dari 35 tahun setelah jatuhnya rezim Khmer Merah, kita masih melihat efek dari periode itu di hampir setiap aspek masyarakat Kamboja."
Nuon Chea lahir pada 1926. Setelah keruntuhan Kamboja Demokratik pada 1979, Nuon Chea tetap menjadi tokoh terkemuka Khmer Merah ketika gerakan itu beroperasi sebagai gerilyawan di barat Kamboja.
Dia menyerah pada 1998, setelah mencapai kesepakatan dengan pemerintah, yang memungkinkannya hidup sebagai orang bebas di dekat perbatasan Thailand hingga penangkapannya pada 2007.
Dalam pernyataan terakhirnya di pengadilan, Nuon Chea mengakui bahwa dia memikul tanggung jawab moral atas berbagai peristiwa selama periode Khmer Merah. Namun, dia menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah.