Maskapai penerbangan Air Canada mencopot perwira pertama dari tugas aktifnya. Ia dianggap tidak sejalan dengan pandangan maskapai tersebut karena mengenakan warna pro-Palestina saat berseragam dan mengunggah komentar yang menghina Israel di media sosial.
The Toronto Sun melaporkan, Perwira Pertama Mostafa Ezzo, diduga terlihat mengenakan keffiyeh Palestina saat bertugas, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan penumpang dan maskapai penerbangan, karena perang Israel-Hamas terus meningkat.
Akun media sosialnya, yang memuat postingan kontroversial tersebut, telah dihapus.
Kekhawatiran muncul mengenai keterlibatan pilot dalam mempromosikan unjuk rasa pro-Palestina di Montreal, dengan sebuah postingan yang menampilkan teks bertuliskan "F*** you Israel, burn in hell." Unggahan lainnya menyebut Israel sebagai "negara teroris" dan mengungkapkan kebanggaan terhadap Hitler.
Otoritas maskapai penerbangan mengatakan bahwa opini dan aktivitas media sosial Ezzo tidak sejalan dengan pandangan Air Canada, sehingga menyebabkan penangguhannya. Air Canada telah meyakinkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan atas masalah ini.
Maskapai ini juga mengklarifikasi bahwa mereka “dengan tegas mengecam kekerasan dalam segala bentuk” melalui postingan media sosial di X.
“Kami menyadari postingan yang tidak dapat diterima yang dibuat oleh seorang pilot Air Canada. Kami menangani masalah ini dengan sangat serius, dan dia dikeluarkan dari layanan pada Senin, 9 Oktober,” tulis postingan tersebut.
“Kami melakukan ini karena opini dan publikasi individu ini di media sosial sama sekali tidak mewakili pandangan Air Canada,” kata Fitzpatrick kepada The Toronto Sun. “Orang ini tidak pernah diizinkan untuk berbicara di depan umum saat mengidentifikasi dirinya sebagai karyawan Air Canada,” tambahnya