Senator Filipina, Panfilo Lacson pada hari Rabu, 8 September 2021 mengumumkan mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2022. Dengan demikian, ia merupakan senator pertama yang mengkonfirmasi pencalonannya pada pilpres mendatang untuk menggantikan Rodrigo Duterte.
Mantan kepala polisi nasional Filipina ini mengumumkan pencalonannya bersama ketua Senat Vicente Sotto yang juga maju untuk mendampingi Lacson sebagai wakil presiden.
"Saya dan presiden Senat, Sotto sudah lebih dari 80 tahun menjadi pelayan publik yang jujur, berdedikasi dan kompeten," kata Lacson saat mendeklarasikan diri sebagai capres, Rabu (9/9).
Lacson yang sempat gagal mencalonkan diri sebagai presiden pada 2004, dikenal salah sosok yang ikut membantu merancang undang-undang anti-teror yang kontroversial. UU tersebut dikecam para aktivis karena khawatir digunakan untuk menghancurkan perbedaan pendapat di Filipina.
Lacson dan Sotto berbicara tantangan besar yang akan mereka hadapi jika terpilih untuk memimpin negara terpadat kedua di Asia Tenggara tersebut. "Negara ini terkubur dalam hutang, banyak yang kehilangan pekerjaan, korupsi merajalela dan obat-obatan terlarang masih merajalela," kata Lacson dalam deklarasinya itu.
Dalam survei, elektabilitas Lacson tergolong rendah dalam jajak pendapat independen dari calon presiden pilihan untuk 2022, Sementara capres lainnya, putri Duterte, Sara Duterte-Carpio, unggul di Survei Pulse Asia menempatkannya meraih 18% suara.
Sementara Duterte, Presiden Filipina saat ini, dilarang konstitusi untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. Namun, ia telah menyatakan berniat maju mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada pilpres mendatang.