close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat memimpin Pertemuan Khusus Tingkat Tinggi Menteri ASEAN-Rusia yang dilaksanakan secara virtual dari Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, pada Selasa (6/7). / Kemlu RI
icon caption
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat memimpin Pertemuan Khusus Tingkat Tinggi Menteri ASEAN-Rusia yang dilaksanakan secara virtual dari Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, pada Selasa (6/7). / Kemlu RI
Dunia
Rabu, 07 Juli 2021 11:34

Pimpin pertemuan ASEAN-Rusia, Menlu RI dorong kerja sama vaksin

Pertemuan tersebut membahas kerja sama kemitraan strategis ASEAN dan Rusia yang pada 2021 memasuki tahun ke-25.
swipe

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menlu Rusia Sergey Lavrov pada Selasa (6/7) bersama memimpin Pertemuan Khusus Tingkat Menteri ASEAN-Rusia yang dilaksanakan secara virtual dari Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta.

Pertemuan tersebut membahas kerja sama kemitraan strategis ASEAN dan Rusia yang pada 2021 memasuki tahun ke-25. Menlu Retno juga mendorong penguatan kerja sama dalam sektor kesehatan, khususnya penanganan pandemik dan pemulihan ekonomi.  

"Peningkatan kasus Covid-19, kemunculan berbagai varian baru, serta kesenjangan vaksinasi global merupakan pengingat bahwa ASEAN dan Rusia harus bekerja sama lebih baik dalam menghadapi pandemik," ujar Menlu RI dalam pidato pembukaannya seperti dikutip dari keterangan resmi Kemlu RI.

Di sisi lain, lanjut Retno, upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tetap menjadi perhatian utama.

Lebih lanjut, Menlu Retno menyampaikan dua isu utama pada pertemuan, yang pertama mengenai kerja sama penanganan pandemik. Dia mendorong Rusia untuk mendukung pemenuhan kebutuhan vaksin di kawasan melalui doses-sharing, memprioritaskan negara ASEAN sebagai penerima vaksin Rusia, serta menjajaki kemungkinan joint-production dengan negara anggota ASEAN.  

Menlu Retno juga mengajak ASEAN dan Rusia untuk bersama-sama memperkuat dukungan terhadap Covax Facility.

Selain itu, Retno menegaskan pentingnya penguatan ketahanan kesehatan kawasan. Kolaborasi dengan Rusia diharapkan dapat meningkatkan kemandirian kawasan dalam industri kesehatan dan farmasi, penelitian serta penguatan sistem pencegahan dini kawasan.

"ASEAN-Rusia juga memiliki tanggung jawab untuk memperkuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan tatanan kesehatan global untuk mengantisipasi munculnya pandemik pada masa mendatang," tegasnya.

Isu kedua, terkait arsitektur kawasan, Menlu Retno melihat persamaan prinsip-prinsip visi Rusia mengenai arsitektur kawasan dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

"Saatnya kita mengedepankan kerjas ama dibandingkan persaingan, kolaborasi dibandingkan kompetisi," imbuhnya.

Indonesia juga mengajak Rusia untuk mendukung sentralitas ASEAN serta upaya mengatasi situasi di Myanmar, termasuk implementasi Five-Point Consensus yang dicapai pada ASEAN's Leaders Meeting (ALM).

Terkait usulan Rusia untuk menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN-Rusia pada Oktober 2021, Menlu Retno menekankan bahwa KTT itu harus menjadi momentum penguatan kemitraan kedua pihak untuk mengatasi berbagai tantangan dan meningkatkan kontribusi Rusia di kawasan.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Valerie Dante
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan