close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga/Foto Twitter @JPN_PMO
icon caption
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga/Foto Twitter @JPN_PMO
Dunia
Jumat, 18 September 2020 14:09

PM baru Jepang janji perangi Covid-19 dan pulihkan ekonomi

Yoshihide Suga juga akan memperkuat hubungan dengan AS.
swipe

Perdana Menteri (PM) baru Jepang, Yoshihide Suga, pada Rabu (16/9) berjanji akan mengendalikan situasi penyebaran pandemik Covid-19 dan memulihkan ekonomi nasional yang sedang mengalami resesi akibat pembatasan sosial.

Dua 'krisis kembar' tersebut, yakni kesehatan dan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 menjadi PR berat Kabinet Suga. 

Dalam pidato pertamanya setelah terpilih oleh parlemen, Suga menekankan bahwa dia akan mendirikan kabinet yang melanjutkan kebijakan yang sebelumnya diperjuangkan oleh pendahulunya, PM Shinzo Abe.

"Kami perlu meneruskan kebijakan yang didorong oleh pemerintahan Abe, saya rasa itulah misi yang saya peroleh," kata Suga.

Dia menghindari pertanyaan tentang kemungkinan pemilihan cepat untuk mengkonsolidasikan posisinya.

"Apa yang diinginkan publik saat ini adalah agar kita berhasil mengakhiri pandemik segera dan pada saat yang sama kita terus memulihkan ekonomi nasional," sambung Suga.

Dia tidak terlalu banyak membahas tentang ideologi politik atau tujuan kebijakan luar negeri pada masa pemerintahannya, alih-alih dia menjanjikan reformasi administrasi, mengakhiri "silo birokrasi", dan digitalisasi pemerintah yang lebih besar.

Dia mengatakan akan memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat, serta mengupayakan hubungan yang stabil dengan China dan Rusia.

Pria berusia 71 tahun itu diangkat menjadi perdana menteri setelah puluhan tahun berkecimpung di dunia politik. Terakhir, dia menjabat menjadi kepala sekretaris kabinet. Dia bertugas sebagai penegak utama kebijakan pemerintah dan juga juru bicara.

Kabinet baru Suga penuh dengan wajah-wajah yang sudah dikenal, banyak dari mereka merupakan pejabat yang juga bertugas pada masa pemerintahan Abe.

Suga menang dalam pemungutan suara di parlemen, di mana Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa memegang mayoritas.

Namun, kini dia menghadapi serangkaian tantangan berat, mulai dari Covid-19 dan Olimpiade yang ditunda, hingga masalah jangka panjang termasuk populasi yang menurun.

"Banyak masalah yang perlu dihadapi kabinet Suga," kata Shinichi Nishikawa, profesor ilmu politik di Meiji University di Tokyo.

"Covid-19 menjadi prioritas utama untuk ditangani. Di bidang diplomatik, banyak faktor yang tidak pasti, termasuk Pilpres AS," imbuhnya. (Channel News Asia)

img
Valerie Dante
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan