Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida menyatakan dukungannya terhadap Presidensi G20 Indonesia yang mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Hal tersebut disampaikan PM Kishida dalam pernyataan pers bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/4).
“G20 tahun ini, Indonesia memegang presidensi G20 dan bertema “Recover Together, Recover Stronger” dan telah ditetapkan isu prioritas seperti digital transisi energi dan kesehatan. Kami negara Jepang mendukung ini dan kerja sama sebaik mungkin supaya G20 meraih kesuksesan,” ujar PM Jepang.
Pertemuan kedua pemimpin antara lain membahasa mengenai isu kawasan dan global, khususnya mengenai konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia.
“Kami memiliki satu pemahaman bahwa serangan militer ke Ukraina tidak dapat diterima. Di daerah mana pun, kedaulatan dan integritas teritorial tidak boleh diganggu oleh kekuatan militer maupun intimidasi,” PM Jepang menegaskan.
Senada, Presiden Joko Widodo juga menekankan pentingnya semua negara menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain secara konsisten.
“Saya menekankan ajakan Indonesia agar semua negara menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain secara konsisten. Perang Ukraina harus segera dihentikan dan kita bersepakat untuk menciptakan situasi yang kondusif agar perundingan dan solusi damai dapat segera tercapai,” ujar presiden.
Kepala Negara mengungkapkan bahwa sejauh ini dirinya telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah pemimpin dunia mengenai perang ini. Presiden menekankan bahwa perang harus segera dihentikan dan solusi damai harus segera dicapai.
“Dunia harus bekerja sama untuk mengatasi dampak perang, baik dampak kemanusiaan maupun dampak perekonomian. Presidensi Indonesia di G20 akan kita manfaatkan sebagai katalisator penanganan kemanusiaan dan pemulihan ekonomi dunia,” ujarnya.
Isu lain yang dibahas adalah mengenai Myanmar. Dalam pertemuan, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kerja sama antara ASEAN dan Jepang untuk memastikan bahwa Five-Point Consensus ASEAN dapat dijalankan.
“Kita juga membahas kerja sama Indo-Pasifik agar menjadi kawasan yang damai, kawasan yang stabil dan sejahtera. Saya menekankan pentingnya membangun strategic trust di kawasan. Indonesia dan ASEAN siap melakukan kerja sama dengan para mitra terutama di bidang maritim, konektivitas, dan pencapaian SDGs serta perdagangan dan investasi,” pungkas Presiden Joko Widodo.