close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Muhyiddin Yassin menyapa wartawan sebelum pelantikan dirinya sebagai perdana menteri ke-8 Malaysia, di depan kediamannya di Kuala Lumpur, Minggu (1/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng
icon caption
Muhyiddin Yassin menyapa wartawan sebelum pelantikan dirinya sebagai perdana menteri ke-8 Malaysia, di depan kediamannya di Kuala Lumpur, Minggu (1/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng
Dunia
Rabu, 11 Maret 2020 20:18

PM Malaysia: Saya menulis surat permintaan maaf kepada Mahathir

PM Malaysia Muhyiddin Yassin ingin agar Mahathir Mohamad mendukung pemerintahannya.
swipe

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa dia telah menulis surat kepada Mahathir Mohamad untuk minta maaf jika ada sesuatu yang telah melukai perasaan pendahulunya itu.

Muhyiddin menuturkan dia menyambut baik pernyataan yang dibuat oleh Mahathir Mohamad bahwa kabinet baru yang dipimpinnya akan bertahan hingga pemilu berikutnya.

"Kami telah membentuk pemerintahan ini, dan saya ingin Tun (Mahathir Mohamad) menyokong pemerintahan ini. Ini merupakan pemerintahan untuk rakyat," kata PM Muhyiddin di Perdana Putra pada Rabu (11/3). "Ini (pemerintahan) legal dan konstitusional."

PM Muhyiddin menyatakan bahwa pemerintah koalisi Perikatan Nasional akan melakukan yang terbaik untuk bekerja dan membantu rakyat.

"Ini merupakan hal baik bagi rakyat dan saya pikir rakyat berharap agar pemerintah ini mencapai target. Dan kami berjanji akan melakukannya," ungkap dia.

Menurut PM Muhyiddin, publik akan marah jika terjadi pemilu awal atau snap election.

Dalam kesempatan yang sama, PM Muhyiddin juga menegaskan bahwa dia bersedia bertemu Mahathir Mohamad kapan saja.

"Saya siap bertemu kapan saja, di mana saja, demi negara," kata PM Muhyiddin.

Sebelumnya, Mahathir Mohamad mengatakan bahwa kabinet baru di bawah Muhyiddin akan bertahan hingga pemilu berikutnya dan mosi tidak percaya terhadap Muhyiddin kemungkinan akan gagal.

Muhyiddin dilantik pada 1 Maret 2020 sebagai PM Malaysia setelah pengunduran diri Mahathir Mohamad pada 24 Februari. Mundurnya Mahathir Mohamad dinilai sebagai upaya untuk mengugurkan janjinya pada Anwar Ibrahim, yaitu menyerahkan kursi PM. 

Begitu Mahathir Mohamad mundur, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) menyatakan menarik diri dari koalisi Pakatan Harapan. Di tengah kekacauan politik itu, Bersatu mengalihkan dukungannya dari Mahathir Mohamad ke Muhyiddin yang menjabat sebagai Presiden Bersatu.

Muhyiddin sendiri pernah menjabat sebagai Wakil PM Malaysia periode 2009-2015. (The Straits Times)

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan