close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Polisi identifikasi pria yang tembak mati 2 pengunjung bar LGBTQ . Foto CNN
icon caption
Polisi identifikasi pria yang tembak mati 2 pengunjung bar LGBTQ . Foto CNN
Dunia
Minggu, 26 Juni 2022 06:22

Polisi identifikasi pria yang tembaki pengunjung bar LGBTQ

Tersangka penembak para gay di Oslo itu disebut sebagai pria asal Iran berusia 42 tahun.
swipe

Festifal tahunan LGBGTQ di Oslo Norwegia tiba-tiba dipenuhi kepanikan. Di sebuah bar gay, orang belari dan bersembunyi setelah tembakan terdengar, Sabtu (25/6). Dua orang tewas dan 20 lainnya terluka akibat peristiwa ini. 

Media Norwegia melaporkan bahwa polisi telah menangkap dan mengidentifikasi pelaku penembakan tersebut. Tersangka disebut sebagai pria asal Iran berusia 42 tahun. Ia ditangkap setelah melepaskan tembakan di tiga lokasi di pusat kota Oslo.

Polisi mengatakan dua pria, satu berusia 50-an dan yang lainnya berusia 60-an, tewas dalam penembakan itu. Sepuluh orang dirawat karena cedera serius, tetapi tidak satu pun dari mereka diyakini dalam kondisi yang mengancam jiwa. Sebelas orang lainnya mengalami luka ringan.

Dinas Keamanan Polisi Norwegia menaikkan tingkat siaga terornya dari "sedang" menjadi "luar biasa" — tingkat tertinggi — setelah serangan yang membuat orang-orang panik melarikan diri ke jalan-jalan atau mencoba bersembunyi dari pria bersenjata itu.

Penjabat kepala dinas, Roger Berg, menyebut serangan itu sebagai "aksi teror ekstremis Islam" dan mengatakan tersangka memiliki "sejarah panjang kekerasan dan ancaman" serta masalah kesehatan mental.

Dia mengatakan badan tersebut, yang dikenal dengan akronim PST dalam bahasa Norwegia, pertama kali mengetahui tersangka pada tahun 2015 dan kemudian menjadi khawatir bahwa dia telah menjadi radikal dan merupakan bagian dari jaringan teroris yang tidak diketahui.

Media Norwegia menyebut tersangka sebagai Zaniar Matapour, seorang penduduk Oslo yang tiba di Norwegia bersama keluarganya dari bagian Kurdi di Iran pada 1990-an.

Pengacara tersangka, John Christian Elden, mengatakan kliennya "tidak menyangkal" melakukan serangan itu, tetapi dia memperingatkan agar tidak berspekulasi tentang motifnya.

"Dia tidak memberikan alasan apapun. Masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah ini kejahatan kebencian atau terorisme," kata Elden dalam email kepada The Associated Press.

Atas saran polisi, penyelenggara membatalkan parade Pride yang ditetapkan pada hari Sabtu sebagai puncak festival selama seminggu. Puluhan orang berbaris melalui ibu kota, mengibarkan bendera pelangi.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan