close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Penembakan. Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi. Penembakan. Pixabay.com
Dunia
Kamis, 03 September 2020 09:31

Polisi Washington DC menembak mati pemuda kulit hitam

Oknum polisi itu bertindak atas informasi ada senjata di dalam sebuah mobil di daerah tersebut.
swipe

Polisi di Washington DC menembak mati satu pemuda berkulit hitam pada Rabu (2/9), di tengah meningkatnya kritik terhadap praktik polisi secara nasional dan di tingkat lokal.

Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Peter Newsham mengatakan, petugas berseragam mendekati sebuah kendaraan pada Rabu  (2/9) sore. Oknum polisi itu bertindak atas informasi ada senjata di dalam sebuah mobil di daerah tersebut. Saat mereka mendekati kendaraan, dua penumpang ke luar dari mobil dan melarikan diri.

Pria yang terluka itu dibawa ke rumah sakit setempat, di mana dia dinyatakan meninggal. Usia korban diperkirakan 17 atau 18 tahun.

Penembakan itu terjadi ketika pembunuhan polisi terhadap orang kulit hitam telah memicu protes nasional dan seruan untuk reformasi polisi.

Newsham mengatakan "tidak tepat" untuk berspekulasi tentang apa yang mendorong petugas melepaskan tembakan. Tetapi dia mengatakan dua senjata api ditemukan dari tempat kejadian.

"Kami yakin tersangka memiliki senjata pada saat itu," kata Newsham kepada wartawan selama konferensi pers dadakan.

Namun anggota komunitas di tempat kejadian membantah anggapan itu. Afiliasi lokal Black Lives Matter menyerukan protes segera pada Rabu malam di luar markas Distrik 7 MPD, dan kemudian menyatakan dalam sebuah tweet, "Polisi DC membunuh seorang pria kulit hitam hari ini."

Penembakan itu terjadi setelah undang-undang reformasi polisi baru di Washington, yang dirancang untuk membawa transparansi yang lebih besar pada insiden semacam itu.

Pada Juni, di tengah protes nasional atas pembunuhan George Floyd oleh petugas polisi di Minneapolis, Dewan DC meloloskan undang-undang darurat yang mewajibkan MPD untuk merilis rekaman kamera tubuh dari penembakan fatal atau insiden penggunaan kekerasan dalam waktu lima hari. Departemen juga harus merilis nama-nama petugas yang terlibat.

 

Sumber: AP News

img
Angelin Putri Syah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan