Presiden AS Joe Biden melarang warganya mendatangi Indonesia. Travel Advisory Amerika Serikat yang terbit pada 25 Januari 2022 menyebutkan saat ini kewaspadaan terhadap Covid-19, terorisme, dan bencana alam di Indonesia semakin meningkat, demikian dilansir dari Situs Departemen Luar Negeri AS, Kamis (3/2).
Travel Advisory tersebut juga memberi perhatian khusus pada dua wilayah rawan kerusuhan yakni Sulawesi Tengah dan Papua.
Konflik yang melibatkan kelompok radikal dan TNI di Timika dan Grasberg di Papua jadi sorotan dalam imbauan tersebut. Di Sulawesi Tengah dan Papua, demonstrasi dan konflik dengan kekerasan dapat mengakibatkan cedera atau kematian bagi para pelancong. Hanya orang-orang tertentu yang telah mendapatkan izin khusus yang dapat pergi ke dua wilayah ini.
"Pemerintah AS memiliki kemampuan terbatas untuk memberikan layanan darurat kepada warga AS di Sulawesi Tengah dan Papua,” demikian seperti dikutip dari website tersebut.
Sama seperti kerusuhan, AS juga menaruh perhatian khusus terhadap terorisme. Kelompok yang dinamai dengan teroris ini bisa menyerang tanpa peringatan di tempat-tempat umum yang dikunjungi pelancong seperti klub, bar, dan pusat-pusat perbelanjaan. Gempa bumi dan letusan gunung berapi juga mengakibatkan gangguan pada transportasi, infrastruktur, sanitasi, dan layanan kesehatan.
Meski begitu, dalam hal kesehatan, Indonesia masih berstatus level 1 Travel Health Notice oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Hal ini menunjukkan tingkat Covid-19 yang rendah di Indonesia. Walaupun rendah, para pendatang akan tetap diminta untuk menjalankan karantina sebelum bepergian di dalam negeri.