Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir atau yang akrab siapa Tata menyatakan Presiden Joko Widodo akan fokus mengangkat isu ekonomi digital dan pengembangan SDM di KTT G20 di Osaka, Jepang, pada 28-29 Juni.
"Terkait ekonomi digital, Presiden Jokowi akan menyoroti ekonomi kreatif. Selain itu, pengembangan SDM akan dibahas dalam kerangka pembangunan berkelanjutan," jelas Tata dalam konferensi pers di Kemlu RI, Jakarta, Rabu (26/6).
Khusus ekonomi digital, Tata menyampaikan, Indonesia akan mendiskusikan mengenai Data Free Flow with Trust (DFFT) yang diusung oleh Jepang.
Ekonomi digital dan pengembangan SDM, tambahnya, akan Indonesia dorong di KTT G20 dengan harapan dapat menjalin kerja sama dengan negara lain terkait dua isu tersebut.
Tata menyampaikan bahwa dalam KTT G20 kali ini para kepala negara yang hadir akan membahas sejumlah tema prioritas yang terbagi dalam empat sesi.
Sesi pertama membahas mengenai kondisi ekonomi global, perdagangan, dan investasi. Kemudian dalam sesi kedua, para kepala negara akan membahas inovasi ekonomi digital dan artificial intelligence.
Selanjutnya dalam sesi ketiga, topik pembahasan meliputi penanganan kesenjangan, kualitas infrastruktur, ketenagakerjaan dan pemberdayaan perempuan, serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Sesi keempat membahas mengenai perubahan iklim, lingkungan hidup, dan energi.
Hasil utama dari KTT G20 akan tertuang dalam Osaka Leaders Declaration yang berisikan pandangan dan kesepakatan para kepala negara.
"Salah satu isu yang akan mereka cantumkan dalam deklarasi itu merupakan pandangan bersama mengenai situasi ekonomi global, ekonomi digital dan perubahan iklim," jelas Tata.
Selain deklarasi bersama, KTT akan menghasilkan dokumen "G20 High Level Principle on Quality Investor to Investment", "G20 Fukuoka Policy Priorities for Financial Inclusion", "G20 Principles for Guidelines on Promoting AI, Development, and Utilization", serta "G20 Guiding Principles for Development of Science and Technology for Sustainable Development".
Tata menjelaskan bahwa di sela-sela KTT G20, Presiden Jokowi dengan didampingi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral dengan Arab Saudi dan Australia.