Presiden interim Bolivia Jeanine Anez dinyatakan positif terjangkit coronavirus jenis baru. Hal tersebut dia ungkapkan melalui akun Twitternya pada Kamis (9/7).
Dalam sebuah twit, Anez mengatakan kondisinya stabil dan akan terus bekerja sambil menjalani karantina mandiri.
"Bersama-sama, kita akan mengatasi hal ini," ujar dia.
Pemerintah Bolivia mengonfirmasikan, setidaknya tujuh menteri, termasuk menteri kesehatannya, telah dinyatakan positif Covid-19. Beberapa dari mereka sedang menjalani perawatan di rumah sakit atau menjalani karantina mandiri di kediaman masing-masing.
Presiden Anez mengatakan, dia menjalani uji Covid-19 mengingat banyak anggota kabinetnya yang jatuh sakit.
"Saya merasa baik dan saya merasa kuat. Saya akan terus bekerja sembari mengisolasi diri dan saya ingin berterima kasih kepada semua warga Bolivia yang membantu kami mengatasi krisis kesehatan ini," tutur Anez.
Bolivia dijadwalkan untuk mengadakan pemilu pada 6 September. Pemilu tersebut, yang seharusnya digelar pada Mei, ditunda karena pandemik Covid-19.
Gejolak politik mencengkeram Bolivia sejak Oktober 2019 ketika pilpres yang disengketakan memicu protes luas yang akhirnya menggulingkan Presiden Evo Morales.
Anez, seorang mantan senator, mengambil peran sebagai presiden interim untuk mengisi kekosongan politik.
Politikus oposisi, mantan Presiden Jorge Tuto Quiroga, mengatakan Anez perlu berada dalam kondisi kesehatan sempurna jika dia ingin bekerja menuju transisi demokrasi di Bolivia.
Selain Anez, sejumlah pemimpin negara lainnya juga terjangkit Covid-19. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menghabiskan tiga hari dalam perawatan intensif akibat virus tersebut. Sementara itu, Presiden Brasil Jair Bolsonaro pada Rabu (8/7) mengonfirmasikan juga terjangkit Covid-19.
Bolivia sendiri sejauh ini mencatat 44.113 kasus positif coronavirus jenis baru, termasuk 1.638 kematian dan 13.354 pasien yang dinyatakan sembuh.