Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong Republik Rakyat China (RRC) untuk merealisasikan sejumlah komitmen kerja sama dan investasi di Indonesia. Dorongan tersebut secara langsung disampaikan Presiden Jokowi kepada Perdana Menteri (PM) Li Qiang saat menggelar pertemuan bilateral, Jumat (8/9), di Istana Merdeka, Jakarta.
“Presiden menyampaikan dan mencatat bahwa terdapat komitmen investasi baru sebesar US$21,7 miliar dan komitmen perluasan investasi US$44,89 miliar yang waktu itu disampaikan pada saat pertemuan bisnis di Chengdu,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam keterangannya usai mendampingi Presiden Jokowi, dalam keterangan resminya, Jumat (8/9).
Dalam hal kerja sama infrastruktur, pemerintah Indonesia berharap proyek kerja sama kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dapat segera terselesaikan. Selain itu, Presiden Jokowi juga mendorong implementasi konkret kerja sama antara Indonesia dan RRC dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Presiden juga mendorong implementasi konkret kerja sama OIKN dengan Shenzhen untuk perencanaan pembangunannya. Dan mengajak partisipasi aktif sektor swasta dan BUMN RRT di sektor konstruksi pembangunan IKN,” imbuhnya.
Pada pertemuan tersebut, Menlu menyampaikan bahwa kedua pemimpin negara juga membahas terkait optimalisasi kerangka kerja sama di bidang perdagangan dan investasi yang menguntungkan. Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara meminta RRC menambah daftar ekspor produk Indonesia ke sana.
“Bapak Presiden mendorong peningkatan kerja sama perdagangan antara lain meminta dukungan untuk penambahan daftar ekspor seperti sarang burung walet dari Indonesia, kemudian pembukaan pasar bagi durian serta hasil pertanian dan hasil laut Indonesia,” lanjutnya.
Sementara dalam hal konektivitas udara, Presiden RI memandang, kerja sama antara Indonesia dengan RRC belum mencapai kapasitas yang maksimal. Untuk itu, Presiden Jokowi mendorong penambahan penerbangan dari wilayah Indonesia menuju RRC.
“Konektivitas udara kedua negara belum mencapai kapasitas maksimal, tadi juga disebut oleh PM Li. Dan Presiden RI mengharapkan ada penambahan penerbangan langsung yang menghubungkan kota-kota penting di Indonesia dan China,” tandas Retno.
Sebagai informasi, kehadiran PM Li di Indonesia kali ini adalah dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN pada tanggal 5-7 September 2023.