Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan Dewan Bisnis Dewan Bisnis Asia-Pacific Economic Cooperation atau APEC Business Advisory Council (ABAC) di Port Moresby, Papua Nugini, Sabtu (17/11). Pertemuan tersebut merupakan bagian dari KTT APEC ke-26 yang berlangsung 17-18 November 2018.
Direktur Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri, Andre Omer Siregar, yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan itu, mengatakan Jokowi menyampaikan tiga intervensi dalam pertemuan terseut.
Tiga intervensi tersebut, sebut Andre, yaitu mengenai isu konflik perdagangan yang merugikan rakyat, perlunya motivasi untuk pengusaha digital, dan peranan penting anak muda dan perempuan dalam memajukan ekonomi digital di seluruh APEC.
"Peran dan pernyataan Presiden RI di sesi ABAC tersebut sangat diapresiasi peserta, bahkan tanpa terasa diskusi melampaui batas waktu dan memasuki sesi APEC Informal Dialogue with Pacific Islands Countries," kata Andre.
Dalam pertemuan itu, Perdana Menteri Vietnam Nguyn Xun Phuc menyampaikan peran penting Indonesia dalam perdagangan di ASEAN. Ia juga mengingatkan pentingnya kerja sama perdagangan regional seperti pencapaian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) di ASEAN.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison juga memberikan penghargaan pada Indonesia atas penyelenggaraan IMF-World Bank di Bali beberapa waktu lalu. Dia juga mencatat peran penting perdagangan secara terbuka, dan merangkul setiap pihak guna mendorong liberalisasi perdagangan. Namun ia juga mengingatkan bahwa digital ekonomi bukan wild west dan harus diatur untuk mencegah cybercrime.
Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, pertemuan APEC ABAC ini mengambil tema Inclusion in the Age of Disruption: Charting a Common Future dengan fokus pembahasan pada isu perdagangan, ekonomi global dan ekonomi digital.
Adapun Presiden Jokowi, tergabung dalam break out grup terbatas bersama kepala negara atau kepala pemerintahan APEC yaitu Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Perdana Menteri Vietnam Nguyn Xun Phuc, dan Utusan Khusus Cina Taipei Morris Chang (Founder Taiwan Semiconductor Manufacturing). (Ant)