Di sela kunjungan kerja ke Fiji pada Jumat (26/4), Presiden Nauru Baron Waqa menyempatkan diri untuk bertemu dengan Duta Besar RI untuk Fiji, Nauru, dan Kiribati Benyamin Carnadi.
Tiba di KBRI Suva, Presiden Waqa ditemani oleh Komisioner Tinggi Nauru dan sejumlah pengusaha dari negerinya.
Dubes Benyamin dan Presiden Waqa mendiskusikan sejumlah hal yang dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Nauru.
Dalam kesempatan itu, Dubes Benyamin menyampaikan apresiasi Indonesia atas partisipasi delegasi Nauru pada pertemuan Indonesia-South Pacific Forum (ISPF) di Jakarta pada Maret.
Dubes Benyamin juga menyampaikan undangan kepada Presiden Waqa untuk hadir dalam Pacific Exposition 2019 yang merupakan tindak lanjut dari pertemuan ISPF. Dia menjelaskan, acara tersebut ditujukan agar negara-negara di Pasifik dapat mempromosikan potensi sosial budaya, pariwisata, serta perdagangan yang mereka miliki.
"Pemerintah Indonesia mengundang 18 negara Pasifik dan memberikan fasilitas bagi mereka untuk menunjukkan peluang dan potensi ekonomi masing-masing," ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi KBRI Suva yang diterima Alinea.id pada Jumat.
Dubes Benyamin juga meminta dukungan dari Nauru terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB, International Maritime Organization (IMO), dan World Meteorological Organization (WMO).
"Indonesia mengharapkan dukungan dari Nauru untuk sejumlah pencalonan tersebut sehingga Indonesia dapat berbicara banyak di forum resmi ketiga organisasi dunia tersebut," ungkap Dubes Benyamin.
Dalam bincang-bincang informal, tercetus pula rencana kerja sama militer antara Indonesia dan Nauru yang akan segera ditindak lanjuti oleh Atase Pertahanan Indonesia di Suva.
Sejumlah kuliner khas Indonesia seperti sayur asem, sate, kolak pisang, dan es teler melengkapi kunjungan Presiden Waqa.
"Saya hadir di Wisma Indonesia untuk mengunjungi sahabat saya, Duta Besar RI untuk Fiji merangkap Nauru dan Kiribati Benyamin Carnadi, yang saya anggap sebagai saudara karena berasal dari negara dengan karakteristik yang sama. Kami adalah sesama anak pulau," kata Presiden Waqa.
Pertemuan tersebut terasa lebih erat kala Presiden Waqa bernyanyi diiringi dentuman drum yang dimainkan Dubes Benyamin.