Presiden Rusia Vladimir Putin (66) menyatakan bahwa liberalisme sudah lapuk. Hal tersebut disampaikannya dalam wawancara dengan Financial Times sebelum bertolak ke Osaka, Jepang, untuk menghadiri KTT G20.
Menurut Putin, ideologi yang telah menopang demokrasi Barat selama puluhan tahun tersebut telah melampaui tujuannya.
Putin turut memuji kebangkitan populisme di Eropa dan Amerika, dengan mengatakan gagasan-gagasan seperti multikulturalisme tidak lagi dapat dipertahankan.
Artikel wawancara dengan Putin dirilis ketika para pemimpin dunia tengah memulai pembicaraan tentang perdagangan dan keamanan di Jepang.
"(Liberal) tidak bisa begitu saja mendikte apa pun kepada siapapu," tegas Putin, yang telah menjabat sebagai presiden selama hampir dua dekade.
Putin menambahkan bahwa liberalisme bertentangan dengan kepentingan mayoritas penduduk. Dalam kesempatan yang sama, Putin membidik Kanselir Angela Merkel karena membiarkan sejumlah besar pengungsi menetap di Jerman.
"Gagasan liberal mengandaikan bahwa tidak ada yang perlu dilakukan. Bahwa migran dapat membunuh, menjarah dan memerkosa dengan bebas karena hak-hak mereka sebagai migran harus dilindungi," tutur mantan agen KGB tersebut.
Putin juga mengatakan Rusia tidak memiliki dengan isu LGBT, namun beberapa hal disebutnya berlebihan.
"Biarkan semua orang bahagia, kami tidak punya masalah dengan itu. Tapi ini tidak boleh dibiarkan mengeruhkan budaya, tradisi dan nilai-nilai tradisional keluarga," kata Putin.
Selain berkomentar tentang liberalisme, Putin memuji Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai sosok berbakat yang tahu bagaimana menjalin hubungan dengan pemilih.
Namun, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa unilateralisme AS sebagian harus disalahkan atas perang dagang yang tengah berlangsung antara AS dan China, serta ketegangan dengan Iran di Selat Hormuz.
Pada Jumat (28/6), Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengecam pernyataan Putin. Dia mengatakan sangat tidak setuju dengan sentimen Putin terhadap liberalisme.
"Siapapun yang mengklaim bahwa demokrasi liberal sudah usang juga mengklaim bahwa kebebasan sudah usang bahwa aturan hukum sudah usang dan HAM sudah usang," kata Tusk.
Tusk melanjutkan, "Apa yang menurut saya sudah benar-benar usang adalah otoritarianisme, kultus individu, pemerintahan oligarki, bahkan jika terkadang itu semua terlihat efektif."