Ribuan siswa sekolah menengah di berbagai wilayah di Amerika Serikat (AS) mogok belajar sebagai protes kebijakan senjata. Mereka menuntut agar pemerintah membatasi dan memperketat penjualan senjata AS yang begitu bebas.
Dari Maine hingga Califonia, para siswa mogok belajar selama 17 menit. Satu menit untuk masing-masing korban penembakan di Sekolah Menengah Marjory Stoneman Douglas sebulan lalu. Mogok massal itu dimulai jam 10.00 pagi sejak Rabu (14/3) lalu.
Di Sekolah Menengah Granada Hills Charter di Los Angeles, anak-anak berbaring di lapangan sepak bola dan membentuk tulisan berbunyi, “Enough”. Aksi itu ditiru di banyak kota dalam beberapa hari mendatang. Banyak juga anak SMA yang turun ke jalanan dan berdemonstrasi di gedung pemerintahan, termasuk Gedung Putih.
“Ini bukan masalah kiri melawan kanan. Ini masalah keamanan publik,” kata Cate Whitman, siswa di Sekolah LarGuardia di New York, dilansir CNN. “Kita akan bekerja bersama. Ini sesuatu yang tidak dilihat orang dewasa sejak lama,” terangnya.
Gerakan bernama National Student Walkout juga memberikan tuntutan kepada Kongres AS. Mereka meminta larangan penjualan senapan serbu, pengetatan pemeriksaan latar belakang sebelum penjualan senjata, dan perlucutan senjata bagi orang yang memiliki gejala akan bertindak kejahatan.
Beberapa siswa juga menggelar aksi Capitol Hill. Anggota Senat Partai Demokrat Nancy Pelosi ikut memberikan pidato dalam demonstrasi tersebut. "Kita semua mendukung segala upaya kalian untuk mencegah kekerasan akibat kepemilikan senjata," kata Pelosi dilansir BBC.