close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengunjungi China./ Houseofsaud.com
icon caption
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengunjungi China./ Houseofsaud.com
Dunia
Jumat, 22 Februari 2019 12:03

Putra Mahkota Arab Saudi perkuat ekonomi dengan China

Kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi sebagai upaya mengembalikan posisi pengekspor minyak utama ke China.
swipe

China akan meningkatkan kerja sama dalam sektor perekonomian dan teknologi dengan Arab Saudi. Kerja sama ini akan digagas dalam lawatan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) ke Beijing.

Delegasi asal Arab Saudi, termasuk sejumlah eksekutif dari perusahaan Saudi Aramco, tiba di China pada Kamis (21/2). Sebelumnya, Arab Saudi telah menginvestasikan dana US$20 miliar di Pakistan serta meningkatkan investasi di industri penyulingan minyak India.

Bertemu dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyatakan hubungan antara kedua negara akan didasarkan oleh rasa hormat, pengertian, dan dukungan.

"Semua negara di dunia memiliki hak untuk berkembang, dan Arab Saudi adalah negara dengan pasar berkembang yang memiliki potensi besar," kata Menlu Wang.

Wang menambahkan, China mendukung upaya Arab Saudi untuk mendiversifikasi ekonominya dan bersedia memperkuat kerja sama dalam bidang teknologi tingkat tinggi.

Bekerjasama dengan perusahaan asal China, Norinco, Saudi Aramco, perusahaan pengekspor minyak utama dunia, akan menandatangani pakta untuk membangun proyek kilang minyak dan proyek petrokomia di Provinsi Liaoning timur laut.

Investasi tersebut dapat membantu Arab Saudi mendapatkan kembali tempatnya sebagai pengekspor minyak utama ke China. Posisi yang telah dipegang Rusia selama tiga tahun terakhir.

Sementara itu, MBS dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Pertemuan tersebut sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kehadiran China di Timur Tengah.

Di sisi lain, Beijing dinilai perlu berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan Riyadh. Sebab China sebenarnya memiliki pertalian dekat dengan Iran yang merupakan musuh regional Arab Saudi.

Dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Iran Ali Larijani pada Rabu (20/2), Presiden Xi menegaskan keinginan China untuk terus mengembangkan hubungan dekat dengan Iran, terlepas dari situasi global.

Selain soal ekonomi, Menlu Wang menambahkan baik China maupun Arab Saudi akan memperkuat kerja sama untuk menjaga keamanan dan stabilitas. Hal ini termasuk dalam menghadapi ancaman terorisme dan ekstremisme.

Global Times melaporkan, meski berupaya untuk menjalin hubungan dengan negara-negara Timur Tengah, China sedang tidak berusaha untuk menjadi pemain politik di kawasan itu.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan