close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menunjukkan nama era baru 'Reiwa' di kantor perdana menteri di Tokyo, Jepang, Senin (1/4). ANTARA FOTO/Franck Robichon/Pool via Reuters
icon caption
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menunjukkan nama era baru 'Reiwa' di kantor perdana menteri di Tokyo, Jepang, Senin (1/4). ANTARA FOTO/Franck Robichon/Pool via Reuters
Dunia
Senin, 01 April 2019 18:54

Reiwa jadi pilihan nama era baru Kekaisaran Jepang

Menyusul turun takhtanya Kaisar Akihito pada April mendatang, maka Jepang akan memasuki era baru kekaisaran yang diberi nama Reiwa.
swipe

Pada Senin (1/4), Jepang mengumumkan Reiwa sebagai nama era baru kekaisarannya, yang akan dimulai pada 1 Mei 2019.

Era kekaisaran saat ini, yang disebut sebagai Heisei, akan berakhir pada April 2019 seiring dengan turun takhtanya Kaisar Akihito. Setiap pemerintahan suatu kekaisaran Jepang atau disebut sebagai "gengo" akan memiliki nama tertentu.

Memegang papan besar bertuliskan huruf kanji, Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengumumkan nama baru itu.

Kemudian, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menjelaskan arti dari nama tersebut melalui pidatonya. Terdiri dari dua karakter, yakni Rei dan Wa, yang berarti "ketertiban", dan "perdamaian" atau "harmoni".

PM Abe menuturkan, untuk pertama kalinya, nama itu diambil dari antologi puisi Jepang kuno bernama Manyoshu. Sebelumnya, nama diambil dari literatur China. 

Menurut PM Abe, Manyoshu melambangkan budaya publik dan tradisi Jepang yang panjang. 

"Bangsa kita menghadapi titik balik yang besar, tetapi ada banyak nilai-nilai Jepang yang tidak boleh pudar," tuturnya.

Dalam sejarah modern Jepang, negara itu hanya memiliki empat era. Era Kaisar Akihito saat ini, Heisei, berarti "mencapai kedamaian". Era Heisei didahului oleh era Showa pada 1962-1989, yang dapat diterjemahkan sebagai "harmoni yang tercerahkan".

Sebelum itu merupakan era Taisho pada 1912-1926, yang berarti "kebenaran besar". Sedangkan, era Meiji pada 1868-1912 dapat diartikan sebagai "pemerintahan yang tercerahkan".

Setiap nama gengo berperan penting bagi kehidupan sehari-hari mayoritas warga Jepang.

Nama gengo akan tersemat pada uang koin, surat kabar, surat izin mengemudi, dan dokumen-dokumen resmi. Nama itu juga mewakili semangat sebuah masa yang merangkum budaya dan momen-momen pada masa itu.

Pengumuman nama era terjadi setelah melewati proses panjang diskusi tertutup kabinet. Nama yang terpilih berasal dari daftar kata yang diusulkan oleh panel yang terdiri dari akademisi dan pakar.

Pada Desember 2017, pemerintah Jepang mengonfirmsi bahwa Kaisar Akihito akan turun takhta. Setelah 30 tahun menjabat, kaisar berusia 85 tahun itu akan menyerahkan takhta kepada Putra Mahkota Naruhito.

Akihito akan menjadi Kaisar Jepang pertama yang turun takhta dalam lebih dari dua abad terakhir.

Biasanya, era baru terungkap hanya ketika satu kaisar telah meninggal dan penggantinya naik takhta. 

Pengumuman soal nama era baru ini disampaikan satu bulan lebih awal sehingga kantor-kantor pemerintah dan perusahaan-perusahaan dapat memperbarui perangkat lunak komputer mereka dan mempersiapkan transisi sebelum mulai berlaku bulan depan.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan