close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Peta Republik Kepulauan Barbados. Foto britannica.com/place/Barbados
icon caption
Peta Republik Kepulauan Barbados. Foto britannica.com/place/Barbados
Dunia
Senin, 29 November 2021 10:51

Resmi tinggalkan Kerajaan Inggris, Barbados akan menjadi republik

Upacara pada Senin (29/11) malam hingga Selasa akan mencakup parade militer dan berbagai perayaan saat Mason dilantik sebagai presiden.
swipe

Kepulauan Barbados akan memutuskan hubungan dengan monarki Inggris dan menjadi negara merdeka. Sebelumnya, pada Oktober lalu negara ini akhirnya memiliki presiden sendiri setelah hampir 55 tahun setelah merdeka.

Sandra Mason terpilih sebagai presiden, yang selama ini dijabat oleh Ratu Elizabeth dari kerajaan Inggris. Mason terpilih pada Rabu malam (20/10), dengan meraih dua pertiga suara dari sesi gabungan Dewan Majelis dan Senat. Ini sekaligus menjadi tonggak sejarah jalan menuju republik.

Setahun sebelumnya, Barbados juga memilih Perdana Menteri Mia Mottley yang telah mendeklarasikan negaranya akan sepenuhnya meninggalkan masa lalu kolonial.  

Kendati demikian, seperti dilansir dari VOA, warisan kolonial di masa lalu sekaligus dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor pariwisata, menimbulkan tantangan besar bagi negara pulau di Karibia sebagai republik terbaru di dunia.

Upacara pada Senin (29/11) malam hingga Selasa akan mencakup parade militer dan berbagai perayaan saat Mason dilantik sebagai presiden, dengan tetap disaksikan Pangeran Charles

Bagi aktivis muda pendiri Asosiasi Muslim Barbados Firhaana Bulbulia, penjajahan dan perbudakan Inggris adalah alasan di balik kesenjangan modern di pulau itu.

“Ketimpangan kekayaan, kemampuan untuk memiliki tanah, dan bahkan akses pinjaman bank, semuanya berkaitan dengan struktur yang dibangun di bawah kekuasaan Inggris,” ungkap Bulbulia.  

Namun beberapa warga Barbados berpendapat ada masalah-masalah nasional yang lebih mendesak, termasuk gejolak ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pasalnya, Barbados adalah negara yang sangat tergantung pada pariwisata, dan secara spesifik mengandalkan kunjungan wisatawan asal Inggris.

Krisis Covid-19 membuat tingkat pengangguran hampir menyentuh 16% atau naik 9% dalam beberapa tahun terakhir. Masalah ini tidak selesai kendati pemerintah meningkatkan jumlah pinjaman untuk mendanai proyek-proyek publik dan membuka lapangan pekerjaan. Kabar baiknya, Barbados baru saja melonggarkan jam malam akibat pandemi yang sudah berlangsung setahun. Pemerintah menggesernya dari pukul 21.00 menjadi tengah malam.

Jalan menuju merdeka tak sepenuhnya mulus bagi negara pulau di Karibia ini. Beberapa kritik menyoroti Mottley yang mengundang Pangeran Charles sebagai tamu kehormatan dan menganugerahinya gelar Order of Freedom dari Barbados, penghargaan nasional tertinggi.

“Keluarga kerajaan Inggris adalah sumber eksploitasi di wilayah ini dan, sampai sekarang, mereka belum menyatakan permohonan maaf resmi atau perbaikan apa pun atas kerugian yang timbul di masa lalu,” kata Dosen Hubungan Internasional Universitas West Indies di Barbados, Kristina Hinds. Dia secara tegas menyatakan tidak masuk akal jika keluarga kerajaan harus diberi penghargaan.

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan